Sukses

Motif Pembunuhan Anak 5 Tahun di Cilegon Diduga Karena Utang Piutang

Polres Cilegon mendalami penyebab penculikan dan pembunuhan Aqilatunnisa Prisca Herlan, disebabkan utang piutang. Dimana, sang ibu korban menjalani usaha kredit barang demi membantu pendapatan keluarga.

Liputan6.com, Cilegon - Polres Cilegon mendalami penyebab penculikan dan pembunuhan Aqilatunnisa Prisca Herlan, disebabkan utang piutang. Di mana, sang ibu korban menjalani usaha kredit barang demi membantu pendapatan keluarga. Sang suami bekerja di pembuatan pabrik es batu kristal dan tinggal mengontrak di Kota Cilegon, Banten. "Hasil keterangan korban itu mendapat ancaman sudah satu bulan yang lalu, profesi ibu korban ini mengkreditkan barang kepada orang," kata Kapolres Cilegon, AKBP Kemas Indra Natanegara, Jumat, (20/9/2024).

Semenjak mengkreditkan barang ke orang lain, ibu korban mengaku ke polisi kerap mendapat ancaman pembunuhan, termasuk ke suami dan sang anak, Aqilatunnisa Prisca Herlan, yang baru berumur 5 tahun. "Hanya saja berawal dari pinjaman ibu korban ini, setelah itu beliau sering mendapatkan teror, ancaman di WA, akan saya bunuh anak, suami dan sebagainya," terangnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Korban Sempat Dilaporkan Hilang

Berbekal bukti ancaman di aplikasi WhatsApp (WA) itu, polisi kini mendalaminya, termasuk mengejar terduga pelaku. Pengungkapan kasus pembunuhan anak yang wajahnya di lakban dengan memar di sekujur tubuhnya, dibantu oleh Polda Banten. "Motif dari pelaku belum bisa kami pastikan, ada beberapa terduga pelaku yang masih kita lakukan pengejaran dan interograsi," terangnya.

Polres Cilegon memastikan orang tua korban sudah membuat laporan ancaman tersebut. Termasuk melaporkan kehilangan anaknya ke polisi, pada Selasa, 17 September 2024. Hingga akhirnya sang anak ditemukan tidak bernyawa dalam kondisi mengenaskan dipinggir Pantai Muhara, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Banten, pada Kamis, 19 September 2024.

"Dari pelaku untuk menghilangkan jejak, dibawa ke Lebak sana. Diculik, laporan ke kita juga penculikan, Selasa tanggal 17, kita juga olah TKP disana, di rumah, kemudian tanggal 19 kita temukan laporan penemuan mayat dengan ciri-ciri yang sama tersebut," jelasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.