Sukses

Maksimalkan Pemeliharaan Taman Tematik Hingga Patung Pahlawan, Pemkab Purwakarta Anggarkan Rp 1,7 Miliar

Patung sang proklamator tersebut, berdiri menjulang di areal taman di persimpangan antara Jalan Veteran dengan Jalan Terusan Ibrahim Singadilaga

Liputan6.com, PurwakartaA Sejumlah ruang terbuka hijau (RTH) Kabupaten Purwakarta disulap menjadi areal taman indah yang bisa dikunjungi masyarakat. Upaya tersebut terus dilakukan dengan menata taman mulai dari sudut kota hinggga kawasan pedesaan.

Sekretaris Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Purwakarta, Dian Ardiansyah menjelaskan, selama ini taman tematik memang menjadi salah satu ikon wilayahnya. Dari data yang ada, sampai saat ini susah ada sebanyak 76 taman tematik yang telah dibangun.

"Puluhan taman tematik tersebut, tersebar di sejumlah wilayah. Tak hanya di pusat kota, tapi ada juga di sejumlah wilayah pedesaan," ujar Dian, Senin (23/9/2024).

Dian menuturkan, dari puluhan taman yang menjadi aset pemerintah ini ada sebagian di antaranya yang diberi hiasan patung. Sampai saat ini, ada sebanyak 27 patung berbagai karakter yang dibuat.

Misalnya, patung Presiden RI pertama, Soekarno. Patung sang proklamator tersebut, berdiri menjulang di areal taman di persimpangan antara Jalan Veteran dengan Jalan Terusan Ibrahim Singadilaga.

Warga di kabupaten ini, biasa menyebut persimpangan tersebut dengan nama Jalan Baru. Selain itu, di lokasi taman Jalan Baru atau yang kini lebih ikonik dengan nama Taman Pembaharuan ini juga terdapat patung lain.

Yakni, patung yang menggambarkan sosok Bung Hatta, serta patung KH Abdul Rahman Wahid yang sedang berdiriri sembari memegang tongkat.

"Selama ini, dinas kami yang diberi tanggung jawab untuk merawat taman-taman maupun patung-patung tersebut," jelas dia.

2 dari 2 halaman

Penataan Patung

Saat ini, kata dia, jajaran juga sedang melakukan pemeliharaan salah satu patung yang berada di kawasan taman Pembaharuan. Salah satunya, patuk Gusdur dengan alokasi anggaran mencapai Rp 64 juta.

Terkait keberadaan taman tematik, Dian menjelaskan, dari puluhan taman yang ada beberapa di antaranya merupakan taman besar multifungsi. Dengan kata lain, kawasan tersebut sengaja dibangun untuk menjadi areal publik aktif.

Adapun salah satu taman tematik aktif dan multifungsi yang dimaksud, diantaranya taman Sri Baduga (Situ Buleud) atau kawasan wisata edukasi yang terkenal dengan pertunjukan air mancur menari dan diklaim terbesar se-Asia Tenggara itu.

"Jadi, taman di kita bukan hanya sebatas penghias lingkungan saja. Lebih dari itu, dikonsep sebagai tempat bercengkrama keluarga, wahana rekreasi, juga sarana edukasi," tegas dia.

Selain taman Sri Baduga, lanjut dia, ada juga Taman Surawisesa dan Taman Citra Resmi. Lokasi dua taman yang salah satunya berhias patung Badak itu masih satu kawasan dengan Taman Sri Baduga. Yakni, di sekitar Jalan KK Singawinata (Situ Buleud).

"Untuk taman Surawisesa, biasanya digunakan untuk kegiatan edukasi. Kalau taman Citra Resmi, biasanya jadi tempat berfoto para pengunjung maupun masyarakat yang sedang berolahraga di kawasan Situ Buleud," kata dia.

Selain dua taman tersebut, lanjut Dian, ada beberapa taman aktif lainnya yang secara pemeliharaanya menjadi tanggung jawab dinasnya. Semisal, Taman Tangga Cinta di sekitar Ciganea.

"Untuk pemeliharaan taman, dinas kami mengalokasikan anggaran Rp 1,7 miliar di 2024 ini. Anggaran tersebut, salah satunya untuk pemeliharaan kawasan Taman Sri Baduga," tambah dia.

Selain itu, ada tiga taman besar lainnya di sekitar Jalan Gandanegara, tepatnya di komplek perkantoran Setda Purwakarta. Masing-masing, Taman Maya Datar, Taman Pancawarna, dan Taman Pasanggrahan Padjadjaran (alun-alun).

"Untuk taman di komplek perkantoran pemkab, pemeliharannya itu menjadi kewenangan Setda. Sedangkan, taman yang ada di beberapa wilayah, perawatannya menjadi tanggung jawab pemerintahan kecamatan setempat,"pungkasnya.