Liputan6.com, Mamuju - Pemprov Sulbar terus berupaya melakukan terobosan baru untuk menerangi tingginya angka pengangguran di provinsi ke 33 ini. Salah satu langkah yang dilakukan, yakni membentuk Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dengan Industri Daerah (FKLPID) Sulbar.
Bahkan, pengurus FKLPID Sulbar yang dibentuk untuk menjawab tantangan yang dihadapi para pemuda usia produktif di Sulbar dalam mencari lapangan pekerjaan, sudah dikukuhkan sebagai salah satu wadah pemberi solusi, Selasa (24/09/24).
Kepala Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Makassar, La Ode Haji Polondu mengungkapkan, kehadiran FKLPID Sulbar akan membantu pemerintah dalam menciptakan tenaga kerja yang terampil. Bahkan, menekan angka pengangguran di Sulbar yang setiap tahunnya terus mengalami peningkatan.
Advertisement
Baca Juga
"Tentu ini (FKLPID) akan meringankan beban pak Pj Gubernur Sulbar sendiri dalam hal menciptakan tenaga kerja terampil yang ada di Sulbar, menekan angka pengangguran, termasuk di dalam hal mengantarkan lulusan-lulusan pelatihan kita ke dunia usaha, dunia industri atau dunia kerja," kata La Ode Haji Polondu.
Ia juga mengungkapkan, dengan keanggotaan FKLPID Sulbar yang tidak hanya diisi oleh jajaran pemerintah deerah, namun melibatkan sejumlah pimpinan perusahaan, bakal memudahkan para lulusan dari Balai Latihan Kerja (BLK) Sulbar untuk mendapat pekerjaan.
"Tentu peran FKLPID ini, karena keanggotaannya tidak hanya dari jajaran pemerintah, tapi juga dari pimpinan dunia usaha, akan lebih mempermudah proses pengantar kerja dan pemberdayaan lulusan pelatihan vokasi, agar mereka cepat bekerja setelah mereka memiliki kompetensi dari pelatihan yang telah diikuti," ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Tenaga Kerja (Kadisnaker) Sulbar, Andi Farid Amri. Melalui FKLPID Sulbar, kata dia, pihaknya akan menggali informasi terkait kebutuhan dari dunia usaha atau industri yang ada di Sulbar, untuk menjadi bahan dalam melakukan pelatihan kerja bagi masyarakat.
"Jadi, fungsinya kami (Disnaker) membuka komunikasi bersama para dunia usaha, dunia industri, untuk menggali informasi terkait kompetensi apa yang dibutuhkan oleh dunia industri, dunia usaha, yang akan kita latih pada balai latihan kerja," ujar Andi Farid Amri.
Ketua FKLPID Sulbar, Firmansyah menjelaskan, menekan angka pengangguran di Sulbar merupakan pekerjaan yang sangat mulia, namun tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sehingga, pihaknya secara bertahap akan melakukan upaya untuk mengurangi angka pengangguran itu.
"Yang akan kami lakukan pertama itu, mencari pasar, mencari industri-industri besar, apa kebutuhan mereka. Terus, jenis keahlian apa yang mereka butuhkan, itu yang kami serap, yang kami akan evaluasi dan masukan sebagai pelatihan ke BLK," pungkas Firmansyah.
Sehingga, kata dia, para peserta pelatihan berbasis kompetensi, setelah lulus, bisa langsung bekerja ditempat yang sebelumnya telah kami dapatkan. Menurutnya, langka itu akan menghilangkan pengangguran bersertifikat dari Sulbar.
"Jadi, setelah teman-teman melakukan pelatihan, mereka tidak bingung lagi, mereka tidak akan lagi kembali menjadi pengangguran yang bersertifikat, tapi mereka punya wadah dan kembali ke tempat di mana hulu itu kami bangun komunikasi. Kami tidak mungkin bekerja sendiri, kami pastinya akan selalu berkolaborasi untuk teman-teman industri lokal, bahkan perusahaan-perusahaan seperti perbankan dan industri lainnya," tuturnya.