Sukses

Kembangkan Kreativitas, Hotel Ini Gelar Kompetisi Seni Melipat Handuk

Ashley Hotel Wahid Hasyim menyelenggarakan Kompetisi Seni Melipat Handuk, sebuah inisiatif unik untuk meningkatkan pengalaman tamu dan mengembangkan kreativitas stafhotel.

Liputan6.com, Jakarta - Ashley Hotel Wahid Hasyim menyelenggarakan Kompetisi Seni Melipat Handuk, sebuah inisiatif unik untuk meningkatkan pengalaman tamu dan mengembangkan kreativitas staf hotel. Kompetisi ini bertujuan untuk menciptakan pengalaman yang berkesan dan menyenangkan bagi tamu, sekaligus memperkaya keterampilan staf dalam memberikan pelayanan terbaik.

Kompetisi ini merupakan bagian dari komitmen Ashley Hotel Groups terhadap keberlanjutan, dengan mengusung pendekatan kreatif menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan. Selain menjadi ajang unjuk kreativitas, acara ini juga menjadi sarana pembelajaran bagi staf mengenai praktik berkelanjutan danpentingnya kesadaran lingkungan.

Komitmen Keberlanjutan di Setiap Lipatan Handuk Dengan mengusung tema "Seni Menggembirakan Tamu," kompetisi ini memperkenalkan para tamu padakeindahan seni melipat handuk dengan sentuhan ramah lingkungan. Inisiatif ini sejalan dengan nilai-nilai Ashley Hotel Groups dalam menciptakan pengalaman perhotelan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.

“Kompetisi ini bukan hanya tentang seni melipat handuk—ini adalah cara kami menunjukkan kepada tamu bahwa kami peduli tidak hanya pada kenyamanan mereka, tetapi juga pada masa depan planet kita. Melalui inisiatif ini, kami berharap dapat menginspirasi staf dan tamu untuk lebih sadar akan keberlanjutan dalam praktik sehari-hari," kata , Director of Operation Ashley Hotel Group Ade Noerwenda di Jakarta, Rabu (25/9/2024).

Dua Babak Kompetisi: Kreativitas dan KeberlanjutanKompetisi ini terdiri dari dua babak. Babak pertama mengusung tema "Laut," yang bertujuan untuk mengapresiasi keindahan alam dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan lingkungan perairan. Karya seni handuk dengan tema laut diharapkan tidak hanya menyuguhkan keindahan, tetapijuga mengingatkan tamu akan peran mereka dalam menjaga kelestarian laut.

Pada babak kedua, peserta akan diberi “Mystery Box” yang berisi bahan-bahan ramah lingkungan. Dalam waktu 15 menit, staf ditantang untuk menciptakan karya seni handuk dengan memanfaatkan bahan yangdisediakan. Ini adalah kesempatan untuk mengeksplorasi desain kreatif sekaligus memperkuat pesan bahwa keindahan dan kemewahan dapat dirayakan tanpa merusak lingkungan. 

“Keberlanjutan bukan hanya tren, tetapi bagian penting dari masa depan industri perhotelan. Dengan mendidik karyawan tentang bahan-bahan berkelanjutan, kami berharap dapat meningkatkan daya saing hotel di pasar yang semakin sadar lingkungan," kata Ade.