Sukses

Kreatif, Penerima Beasiswa Pertamina Sobat Bumi Mulai Kembangkan Desa Wisata Energi Bersama Masyarakat

Dengan program DEB SoBI ini, mereka jadi paham bahkan praktik langsung dalam upaya transisi energi dan pemberdayaan masyarakat.

Liputan6.com, Garut - Dua kelompok mahasiswa penerima Beasiswa Pertamina Sobat Bumi (Beasiswa SoBI), mulai melaksanakan program green initiative, dengan pengembangan desa pariwisata, Desa Energi Berdikari Sobat Bumi (DEB SoBI) di daerahnya masing-masing.

Mereka adalah DEB SoBI Universitas Diponegoro (UNDIP) yang mengembangkan desa wisata energi Sitaring, di atas bukit Kemambang, Banyubiru, Kota Sematang, serta DEB SoBI Universitas Gadjah Mada (UGM) yang menginisiasi desa wisata energi Omah Joglo Tanjung yang berusia sekitar dua abad dengan  menggunakan energi dari pengolahan kotoran hewan warga sekitar.

Terletak di Sitaring, atas bukit Kemambang, Banyubiru, Semarang, dengan pemandangan panorama Rawa Pening di ketinggian 1.150 Mdpl. Para penerima beasiswa SoBI UNDIP menginspirasi pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 1.6665 Wp.

Dengan daya itu, mereka mampu menerangi 11 lampu untuk joglo, toilet, lampu taman serta 1 exhausted ban area camping ground Sitaring, hingga terlihat menawan di malam hari.

Mereka membentuk kader EnHero (Environmental Hero of Kemambang Village) sebagai pengelola Bank Sampah Desa Kemambang. Hasilnya, bank sampah desa yang digerakkan kalangan emak-emak itu, sukses mengurangi limbah anorganik hingga 1,92 ton dan didapatkan hasil penjualan limbah Rp2,5 juta rupiah.

Untuk pengelolaan limbah organik, dilakukan pelatihan pembuatan eco enzyme dari limbah rumah tangga desa kulit buah dan sayur yang diproses dengan fermentasi selama 3 bulan. Hasil eco enzyme digunakan sebagai sabun tangan, sabun cuci piring dan lantai, pengharum ruangan bahkan obat luka kulit.

Sementara DEB SoBI Universitas Gadjah Mada (UGM) mampu mengiinspirasi pembanguan PLTS berkapasitas 1000 Wp, untuk penerangan dan pompa air sumur Omah Joglo Tanjung yang sudah berusia hampir dua adab, dengan mengoptimalkan kotoran ternak milik warga sekitar.

Mereka menginstalasi fixed dome biogas dengan menampung volume kotoran sebanyak 10 m3 atau sekitar 60 – 80 kg/hari dari 4-6 ekor sapi dewasa, hingga sukses menghasilkan sekitar 3 kg LPG ekuivalen per hari. Kini, biogas tersebut telah berfungsi dan digunakan oleh kelompok UMKM sekitar desa untuk memasak.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Apresiasi Pertamina

Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari mengapresiasi para penerima beasiswa SoBI Pertamina, yang telah merintis kesuksesan dan memberikan kemanfaatan bagi masyarakat desa.

“Dengan program DEB SoBI ini, mereka jadi paham bahkan praktik langsung dalam upaya transisi energi dan pemberdayaan masyarakat,” ujar dia.

Menurutnya, ragam upaya sekaligus solusi terhadap keberlangsungan energi terbarukan bagi masyarakat, penting untuk dikampanyekan generasi muda, terutama melalui mahasiswa penerima beasiswa pertamina sobat bumi.

“Saya berpesan kepada mereka bahwa aspek keberlanjutan menjadi penting di sini, agar terbentuk kemandirian masyarakat seiring dengan pengurangan emisi,” ujar dia menegaskan.

Seperti diketahui, DEB SoBI merupakan green initiative yang mendukung program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) unggulan Pertamina, Desa Energi Berdikari (DEB).

Inisiatif ini wajib dilaksanakan oleh para penerima Beasiswa SoBI Pertamina Foundation, untuk memastikan poin-poin kebermanfaatan EBT untuk perekonomian masyarakat, keandalan, dan keterjangkauan energi, kelembagaan dan keterikatan desa tercapai oleh mereka.

Program DEB SoBI sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) #4, #7, dan #8, serta target Pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) atau bebas emisi pada tahun 2060 atau lebih cepat.