Liputan6.com, Kutai Kartanegara - Mempersatukan masyarakat serta membawa keberlanjutan yang nyata bagi Kutai Kartanegara (Kukar) menjadi komitmen pasangan calon bupati dan wakil bupati Kukar, Edi-Rendi. Hal itu diungkapkan Rendi Solihin saat memulai kampanye di tiga desa di wilayah Kukar, yakni Desa Tani Baru, Desa Muara Pantuan dan Desa Sungai Meriam, pada Minggu (29/9/2024) pagi.
Bersama para tokoh masyarakat seperti Haji Yusran, Darmawan Daeng Tiger, dan Daenk Aziz, suasana kampanye di Desa Tani Baru, Kecamatan Anggana berlangsung meriah, diiringi dengan lagu-lagu khas Edi-Rendi yang mengajak warga untuk turut berpartisipasi, menciptakan kegembiraan meskipun cuaca panas.
Baca Juga
Salah satu warga Desa Tani Baru, Firman, menyampaikan pengalamannya terkait manfaat dari kepemimpinan Edi-Rendi, terutama dari bantuan bagi 25 nelayan produktif dan program air bersih. "Saya sangat merasakan sekali bantuan program nelayan dan air bersih, jadi saya rasa pasangan Edi-Rendi harus melanjutkan kembali," ucap Firman.
Advertisement
Rendi juga menjelaskan 17 program dedikasi, yang mencakup subsidi biaya sekolah dan beasiswa gratis untuk seragam, sepatu, tas, dan alat tulis bagi siswa PAUD hingga SMP, serta transportasi air gratis bagi anak-anak yang bersekolah di desa terpencil seperti Desa Tani Baru.  "Kami akan menyediakan seragam, sepatu, tas, dan alat tulis untuk SMP, SD, TK, dan PAUD secara gratis. Selain itu, kami juga akan sediakan alat transportasi air khusus di desa terpencil untuk mempermudah mereka berangkat ke sekolah," tegas Rendi.
Rendi juga menyampaikan bahwa pemerintah Kutai Kartanegara di tahun 2024 ini, telah mengalokasikan anggaran sebesar 9,5 miliar rupiah untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga surya di Desa Tani Baru, yang diharapkan mampu menyediakan listrik 24 jam bagi warga desa.  "Dengan anggaran Rp 9,5 miliar tersebut, kami yakin semua akan terealisasi pada akhir tahun ini, dan masyarakat akan menikmati listrik setiap hari," ujarnya.
17 Program Dedikasi Edi-Rendi
Setelah Desa Tani Baru, Rendi melanjutkan kampanye ke Desa Muara Pantuan, yang berjarak satu jam perjalanan. Meskipun sempat terhambat oleh air surut yang menyebabkan kapal speed yang ditumpangi kandas, rombongan tim Rendi tetap melanjutkan perjalanan menuju Desa Muara Pantuan. Tiba di lokasi Rendi Solihin disambut hangat oleh warga setempat. Tokoh masyarakat, Amir, menyambut kedatangan rombongan Rendi.
Di Desa Muara Pantuan, Rendi kembali memaparkan 17 program dedikasi Edi-Rendi, termasuk Program Petani, Peternak, dan Nelayan Tangguh, yang meliputi pelatihan, pendampingan, serta penyediaan sarana dan prasarana untuk petani, peternak, dan nelayan produktif. Program ini juga mencakup kemudahan akses BBM bagi nelayan dengan membangun SPBN di wilayah potensial perikanan. "Kami akan melakukan pelatihan dan pendampingan untuk nelayan, peternakan, dan pertanian agar meningkatkan kualitas mereka dan menjadi lebih produktif," jelas Rendi.
Rendi juga menambahkan bahwa jumlah nelayan produktif yang sebelumnya 25 ribu akan ditingkatkan menjadi 50 ribu nelayan produktif. "Di periode kedua, kami akan tingkatkan jumlah nelayan produktif agar penghasilan dari tangkap ikan meningkat dan dapat menyejahterakan masyarakat," pungkasnya.
Setelah Muara Pantuan, Rendi melanjutkan kampanye ke Desa Sungai Meriam, tempat ratusan warga hadir di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Jembatan Baru. Tokoh masyarakat seperti Baharudin,M. Said, dan Moko turut hadir. Kehadiran Rendi disambut positif, terutama oleh warga yang merasa bahwa program Edi-Rendi pada periode sebelumnya telah memberikan dampak nyata.
Lia, seorang warga Desa Sungai Meriam, menyoroti manfaat program UMKM yang mendukung ibu-ibu di desanya."Apa yang dijanjikan pada kampanye 2020 sudah banyak terealisasi, seperti bantuan UMKM melalui Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar), yang sangat membantu ibu-ibu untuk mandiri mencari penghasilan tambahan," ujar Lia.
Surya, seorang nelayan, juga memuji kepemimpinan Edi-Rendi yang telah memberi manfaat signifikan bagi nelayan melalui bantuan alat tangkap dan mesin. "Bantuan berupa mesin, kapal, dan alat tangkap nelayan sudah terealisasi. Kami berharap bantuan ini bisa ditingkatkan lebih besar lagi," kata Surya.
Menanggapi hal tersebut, Rendi berkomitmen untuk melanjutkan program 25 ribu nelayan produktif dan menambah jumlahnya menjadi 50 ribu pada tahun 2025. Selain itu, ia juga mengungkapkan rencana penyediaan layanan internet gratis, di setiap desa di Kutai Kartanegara, untuk mempermudah akses informasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kampanye ini menunjukkan fokus pasangan Edi-Rendi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama nelayan, petani, dan sektor pendidikan, dengan berbagai program yang diharapkan dapat membawa keberlanjutan positif di Kutai Kartanegara.
Advertisement