Sukses

Bandara Ngurah Rai Bali Pasang Autogate, Percepat Waktu Pemeriksaan Imigrasi

Autogate ini merupakan penambahan dari 30 unit autogate yang telah lebih dahulu dioperasikan pada Februari lalu

Liputan6.com, Bali Proses pemeriksaan keimigrasian di Bandara Ngurah Rai Bali saat ini hanya Butuh waktu 15-25 detik dengan beroperasinya fasilitas autogate.

Direktur Jenderal Imigrasi Slimy Karim, pemeriksaan imigrasi yang semakin cepat ini menjadi suatu terobossan yang baik untuk memperlancar lalu lintas keimigrasian yang lebih efektif dan efisien.

Fasilitas autogate sangat dibutuhkan mengingat Bali adalah Salah satu pintu utama pariwisata Indonesia dengan kedatangan internasional di TPI Bandara Ngurah Rai mencapai 18.000-21.000 orang per hari.

"Dengan adanya fasilitas autogate, proses pemeriksaan keimigrasian hanya membutuhkan waktu 15-25 detik per orang. Ini tentu menjadi terobosan yang baik untuk memperlancar lalu lintas pemeriksaan keimigrasian menjadi semakin efektif dan efisien." ujar Slimy Karim usai acara peresmian pengoperasian 90 autogate di Terminal Kedatangan dan Keberangkatan Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Selasa (1/102024) di Westin Hotel Nusa Dua, Bali.

Dijelaskannya juga bahwa sebanyak 60 unit dioperasikan pada terminal kedatangan dan 30 unit dioperasikan pada terminal keberangkatan. 90 autogate ini merupakan penambahan dari 30 unit autogate yang telah lebih dahulu dioperasikan pada Februari lalu.

"Memang lebih banyak di terminal kedatangan dengan pertimbangan saat kedatangan biasanya berombongan sementara ketika keberangkatan lebih banyak yang tiba sendiri sendiri atau dalam rombongan kecil saja. Meski begitu tak menutup kemungkinan ke depannya akan dilakukan penambahan lagi," imbuhnya.

Autogate dapat dipergunakan baik oleh warga negara Indonesia (WNI) maupun warga negara asing (WNA) pemegang visa elektronik. Pemeriksaan keimigrasian menggunakan autogate menggabungkan teknologi pengenalan wajah (face recognition) dan Border Control Management (BCM).

Implementasi autogate mendukung ekosistem pelayanan keimigrasian bagi WNA yang terintegrasi dan seamless, mulai dari proses pengajuan visa secara online hingga alur pemeriksaan keimigrasian yang lebih nyaman.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengguna Autogate

Silmy menambahkan, jumlah pengguna autogate terus mengalami peningkatan setiap bulannya. Terlebih setelah autogate bisa digunakan oleh anak usia usia 6 tahun. 

Pada awal dioperasikannya autogate di terminal kedatangan pada bulan Februari, persentase pengguna autogate WNA masih sebesar 17% dan WNI sebesar 49%. 

Persentase tersebut terus meningkat setiap bulannya dan hingga saat ini (September) pengguna autogate WNA sudah mencapai 67% dari total penumpang WNA dan WNI mencapai 62% dari total penumpang WNI.

Lima negara dengan pelintas autogate terbanyak pada terminal kedatangan adalah Australia sebanyak 494.313 orang, Tiongkok 150.683 orang, Inggris 113.737 orang. Perancis 108.618 orang, serta Korea Selatan 105.677 orang.

"Perlu diingat, peningkatan layanan keimigrasian melalui autogate tidak berarti aspek keamanan dikesampingkan. Pelintas autogate juga diperiksa apakah dia masuk dalam daftar cekal, ataukah red notice interpol. Kalau mereka masuk dalam daftar tersebut, otomatis merah. Enggak bisa melintas," imbuh Silmy.

Hingga 27 September 2024, tercatat sebanyak 4.722.771 WNA melintas masuk melalui Bandara Internasional Ngurah Rai. Jumlah tersebut meliputi 94,2% dari total kedatangan dalam kurun waktu 1 Januari-27 September 2024. 

Lima negara dengan jumlah kedatangan terbanyak adalah Australia sebanyak 1.164.258 orang. India 411.758 orang. Tiongkok 361.372 orang, Inggris 228.948 orang serta Korea Selatan. 216.993 orang.

"Ini progress yang baik. Dan saya harapkan akan semakin baik pula pelaksanaan tugas dan fungsi keimigrasian ke depannya, tidak hanya di Bali tapi juga di seluruh unit pelaksana teknis keimigrasian baik di dalam maupun luar negeri," tutup Silmy.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini