Sukses

Polda Riau Sosialisasi Efek Mengerikan Narkoba ke Karyawan KTV, Ajak Jangan Golput

Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau sosialisasikan bahaya narkoba ke karyawan tempat hiburan malam dan mengajak menyalurkan hak suara ke TPS.

Liputan6.com, Pekanbaru - Personel Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau mengumpulkan karyawan hingga sekuriti tempat hiburan malam D'Point KTV. Selain sosialisasi bahaya narkoba dan mencegah peredarannya, polisi juga mengajak partisipasi dalam Pilkada.

Caranya dengan mendatangi tempat pemungutan suara pada hari pencoblosan dan memilih calon kepala daerah sesuai hati nurani untuk kemajuan Riau.

"Sesibuk apa pun, kami meminta kepada karyawan tempat hiburan malam yang punya hak suara datang ke TPS," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Riau Komisaris Besar Manang Soebeti, Rabu petang, 2 Oktober 2024.

Manang mengajak karyawan tempat hiburan malam menyukseskan Pilkada serentak di Riau secara damai dan tertib. Yaitu dengan menjauhi narkoba karena mengkonsumsi barang haram itu bisa menggangu ketertiban umum.

"Kami memberikan penjelasan mengenai efek dan dampak buruk narkoba bagi karyawan yang bekerja ditempat hiburan malam," kata Manang.

Sosialisasi ini mendapat respon positif dari karyawan D'Point KTV dan berjanji tidak menjadikan lokasi kerjanya sebagai tempat peredaran. Polisi juga bakal berusaha mencegah dengan melakukan razia rutin di berbagai lokasi.

Jika kedapatan, Manang bakal menindak tegas, khususnya bagi pengedar, dengan ancaman hukum berat. Hal itu sebagai efek jera agar Pekanbaru dan Riau secara umum bebas dari narkoba.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Ragam Efek Narkoba

Sosialisasi di lokasi hiburan malam Jalan Ahmad Yani Pekanbaru itu berlangsung pada Rabu siang. Ps Kanit Idik Subdit II Reserse Narkoba bersama anggotanya juga memaparkan efek narkoba.

Darmanto menjelaskan, narkoba seperti sabu, pil ekstasi, heroin, kokain hingga daun ganja membuat penggunanya tidak sadarkan diri dan berhalusinasi. Hal ini karena kandungannya bisa menghilangkan nyeri dan membuat ketergantungan.

"Kandungan heroin bisa menimbulkan halusinasi yang berlebihan, ganja membuat euforia berlebihan sedangkan sabu bisa membuat hiperaktif, pupil melebar, kegelisahan, mulut kering bahkan dapat mengakibatkan kematian," tegas Darmanto.

Pemakaian narkoba jenis kokain, tambah Darmanto, mengakibatkan penggunanya berhalusinasi melihat benda tidak ada menjadi ada. Narkoba membuat penggunanya menjadi kecanduan, syaraf-syaraf di dalam otak rusak. 

"Hal itu dapat membuat dehidrasi, hipotensi, hipertensi, kejang-kejang, serangan jantung, stroke, dan bahkan dapat membuat penggunanya kehilangan nyawa," jelasnya.

Pecandu berdampak buruk bagi fisik dan kehidupan sosial. Pengguna menjadi malas, susah bergaul, gelisah dan akan dijauhi masyarakat. Cara menghindarinya adalah melakukan kegiatan positif dan menjauhi lingkungan pengguna.

"Setiap individu harus meningkatkan iman kepada Allah SWT, kemudian pelajari tentang bahaya narkoba, teruskan informasi ini ke keluarga dan teman-teman satu pergaulan," kata Darmanto.