Sukses

Atasi Konflik Buaya dan Manusia, Bhabinkamtibmas Rokan Hilir Sampaikan Pesan Damai Laksanakan Pilkada

Bhabinkamtibmas Polres Rokan Hilir melakukan sosialisasi tahapan Pilkada di daerah yang warganya masih minim pendidikan politik.

Liputan6.com, Pekanbaru - Polres Rokan Hilir (Rohil) mengutus Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Aipda Erik H Nasution ke Kepenghuluan Teluk Nilap, Kecamatan Kubu Babusalam. Tujuannya menyampaikan pesan damai dalam pelaksanaan Pilkada.

Kapolres Rohil AKBP Isa Imam Syahroni SIK menjelaskan, sosialisasi Pilkada damai di wilayah ini dianggap sangat krusial untuk mencegah terjadinya gesekan antar pendukung calon kepala daerah.

Di lokasi, Bhabinkamtibmas memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban selama tahapan Pilkada 2024. Masyarakat juga diajak aktif berperan serta dalam menciptakan suasana damai.

"Kami ingin masyarakat memahami bahwa perbedaan pilihan dalam Pilkada adalah hal yang wajar, yang terpenting adalah kita semua tetap menjaga persatuan dan kesatuan," ujar Imam, Jumat siang, 4 Oktober 2024.

Imam menerangkan, sampai ke kepenghuluan itu bukan hal mudah. Petugas menyusuri sungai yang menjadi habitat atau sarang buaya dan dalam beberapa waktu belakangan sudah ada 2 kejadian warga diterkam.

"Ada 2 warga diserang buaya, satu di antaranya meninggal dunia," kata Imam.

Selain sosialisasi Pilkada, Bhabinkamtibmas juga mengajak warga menjaga diri ketika beraktivitas di sungai. Bhabinkamtibmas juga memasang sejumlah plang dan tanda adanya buaya agar masyarakat berhati-hati.

Terkait sosialisasi Pilkada, Bhabinkamtibmas mengajak tokoh masyarakat, tokoh agama dan pemuda berdialog. Petugas menemukan kendala bahwa masyarakat belum sepenuhnya memahami pentingnya Pilkada damai. 

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Kurang Pendidikan Politik

Beberapa faktor yang mempengaruhi hal ini antara lain kurangnya pendidikan, pengaruh isu suku, agama, ras dan antar golongan. Kemudian adanya kepentingan kelompok tertentu yang ingin mengadu domba masyarakat.

"Untuk mengatasinya, petugas melakukan pendekatan yang lebih humanis dengan melibatkan sejumlah tokoh masyarakat tadi," kata Imam.

Kepolisian berharap masyarakat di lokasi tidak menjadi golput. Pembinaan oleh sejumlah tokoh dan bhabinkamtibmas akan terus dilakukan karena memiliki pengaruh besar dalam masyarakat. 

"Tokoh masyarakat dalam pesta demokrasi ini diharap menjadi agen perubahan menuju Pilkada damai," jelas Isa.

Isa juga menyampaikan perlu adanya sinergi antara pemerintah daerah, KPU, Bawaslu, dan seluruh stakeholder terkait untuk menciptakan Pilkada yang demokratis dan berintegritas.

"Dengan berbagai upaya tersebut, diharapkan Pilkada di Rokan Hilir dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menyelenggarakan pesta demokrasi yang damai dan berkualitas," jelasnya.