Sukses

Melihat Efektivitas Penghijauan Vertikal untuk Menurunkan Suhu Bangunan

Dosen Sekolah Vokasi Undip Ratih Widiastuti Phd memaparkan faktor-faktor yang membuat suhu bangunan turun ketika dilengkapi dengan taman vertikal.

Liputan6.com, Semarang - Ratih Widiastuti PhD, seorang dosen di Departemen Teknik Sipil dan Arsitektur, Sekolah Vokasi Undip, meneliti secara khusus efek taman vertikal. Dengan tajuk penelitian “Numerical and Experimental Analysis of the Thermal and Building Energy Performance for Vertical Greenery Systems”.

Ia menyebutkan bahwa studi ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari vertikal greenery sistem atau sistem penghijauan pada bangunan.

“Secara khusus penelitian fokus pada Leaf Area Index (LAI), perhitungan transfer panas pada selubung dan indoor bangunan, serta mengidentifikasi aspek keberlanjutan (sustainability) dari sistem penghijauan vertikal melalui perhitungan potensi penghematan biaya operasional dan energi pada bangunan,” katanya.

Penelitian dibagi dalam dua kegiatan utama yang dilakukan untuk mengevaluasi manfaat dari sistem penghijauan vertikal, yaitu simulasi numeric dan eksperimen.

Silmulasi CFD (Computitational Fluid Dynamic) dengan menggunakan software ANSYS dilakukan untuk mensimulasikan pengaruh thermal dari sistem penghijauan vertikal didesain dan diaplikasikan pada dinding bangunan sebagai validasi dari metode simulasi.

Hasil penelitian menjadikan Leaf Area Index (LAI) sebagai parameter utama untuk mengidentifikasikan kerapatan daun pada sistem penghijauan vertikal dan memberikan efek terhadap penurunan suhu. Sedangkan performa thermal dan sistem penghijauan vertikal dipengaruhi oleh radiasi matahari dan kelembaban udara dari lingkungan sekitarnya.

“Keberadaan sistem penghijauan vertikal ini akan menurunkan suhu sehingga mengurangi efek transfer panas pada bangunan. Sebagai hasilnya, ruangan dengan sistem penghijauan vertikal akan menggunakan lebih sedikit energi untuk pendinginan udara,” kata Ratih.

 

SImak Video Pilihan Ini: