Liputan6.com, Semarang - Ada yang berbeda dalam perayaan Bulan Bahasa di SD Al Azhar 29 Bukit Semarang Baru, Semarang. Bukan melulu bicara dan praktik berbahasa, namun diselipkan pula kampanye Ayo Makan Seafood.
Bekerja sama dengan PT Centralpertiwi Bahari (CPPrima Seafood), anak usaha PT Central Proteina Prima Tbk, kampanye ini melibatkan 850 siswa dan bertujuan agar anak-anak terbiasa makan seafood sebagai salah satu opsi pemenuhan kebutuhan protein.
Menurut Anjani Miranti, Head of Marketing CPPrima Seafood, untuk menciptakan generasi yang jago berbahasa otak butuh asupan gizi yang cukup.
Advertisement
"Ini bisa dipenuhi oleh seafood. Karena protein tinggi, kemudian ada kandungan Omega 3, dan Omega 6," kata Anjani.
Baca Juga
Asupan itu menjadi efektif ketika usia masih dalam masa pertumbuhan. Itulah sebabnya ketika Menteri Kelautan dan Perikanan dijabat Susi Pudjiastuti, kampanye makan ikan sangat intens.
"Yang perlu dipahami adalah perbedaan pemahaman di masyarakat bahwa seafood olahan yang dibekukan dan seafood segar sejatinya tak berbeda jauh.
"Karena belum terbiasa, seringkali makanan olahan dicitrakan tidak sesehat seafood segar," katanya.
Seafood olahan tentu memiliki keunggulan sendiri. Mulai dari tingkat kepraktisan dalam penyajian, perlakuan sebelum diolah, hingga pemilihan bahan baku.
"Seafood tak harus menjadi lauk makan. Ia bisa menjadi cemilan juga dan dengan kreativitas bisa menjadi hidangan sehari-hari tanpa membosankan," kata Anjani.
Dalam ikan dan produk seafood sangat bermanfaat jika dikonsumsi sejak usia dini, terutama untuk mendukung kecerdasan anak.
Dalam sesi Guest Teacher, Sari Suwandari, Head of Product Development Center CPPrima Seafood menjelaskan pentingnya pengolahan makanan yang baik dan berbagi pengetahuan tentang proses produksi seafood dari hulu ke hilir
“Proses pengolahan dari perawatan udang dan ikan sebagai bahan baku berkualitas, hingga distribusinya, sangat penting agar produk tetap terjaga mutunya,” kata Sari.