Liputan6.com, Bandung - Bakmi menjadi salah satu hidangan kuliner yang mempunyai banyak penggemar terutama di Indonesia. Popularitas makanan ini tidak terlepas dari hidangannya yang nikmat, kaya akan rasa, dan bervariasi.
Sajian makanan ini bisa dijumpai dengan mudah di berbagai daerah dengan variasi dan gayanya masing-masing. Namun secara umum bakmi biasanya disajikan dalam dua jenis yaitu bakmi goreng atau bakmi kuah.
Kelezatan keduanya sama-sama mempunyai penggemar yang besar karena sering kali disesuaikan dengan selera. Sementara itu, sajian bakmi terkenal dengan bahan-bahan tambahan yang mereka miliki.
Advertisement
Baca Juga
Biasanya satu porsi bakmi tidak hanya berisi mi tetapi juga topping beragam seperti ayam, bakso, pangsit, sayuran, dan lain-lain. Setiap daerah mempunyai ciri khasnya sendiri misalnya bakmi Jawa terkenal dengan rempah kuat.
Selain itu, bakmi memiliki banyak penggemar karena cara penyajiannya yang sederhana namun memuaskan. Kombinasi antara mi yang kenyal dan rasa manis atau pedas dari bumbunya bisa dinikmati kapan saja.
Umumnya mi juga disajikan dengan kuah kaldu yang khas dan dapat menghangatkan perut. Kemudian popularitas bakmi tidak terlepas dari harganya yang sering kali ramah di kantong tergantung tempat yang dikunjungi.
Pasalnya bakmi bisa ditemukan dengan mudah sesuai kantong dompet baik di pedagang kaki lima hingga restoran mewah. Adapun untuk masyarakat Jakarta Barat terdapat tempat makan bakmi yang terkenal karena rasanya yang nikmat yaitu Bakmi Ayam H. Ahok.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Mengenal Bakmi Ayam H. Ahok
Bakmi Ayam H. Ahok ternyata menjadi salah satu kuliner yang tidak hanya populer di Jakarta Barat tetapi juga legendaris. Diketahui kedai makanan ini sudah berjualan sejak 1997 oleh seseorang bernama Pak Ahok.
Diketahui pemilik kedai makanan ini awalnya berjualan di sebuah ruko namun karena terjadi kerusuhan di tahun 1998 dia kemudian pindah ke warung makan di Kosambi yang sampai saat ini masih menjadi tempatnya berjualan.
Sebagai usaha yang legendaris, Bakmi Ayam H. Ahok telah melalui banyak rintangan termasuk kerusuhan 98 hingga sempat tutup pada awal pandemi 2020 lalu. Meskipun melalui banyak peristiwa usahanya masih mampu berdiri sampai sekarang.
Meskipun berjualan di tempat yang sederhana, Bakmi Ayam H. Ahok mempunyai pelanggan tetap yang cukup banyak dan menjadi daya tarik tersendiri untuk sejumlah pendatang. Sehingga tidak heran jika tempat makannya sering kali ramai oleh pengunjung.
Advertisement
Daya Tarik Bakmi Ayam H. Ahok
Bakmi Ayam H. Ahok merupakan kedai bakmi halal yang populer karena menggunakan kaldu ayam murni tanpa rempah dan menggunakan tipe ayam kampung. Kedai makanan ini bahkan selalu ramai pengunjung dan sering kali menghasilkan ratusan porsi.
Salah satu daya tarik bakmi di tempat makan ini adalah jenis mi yang digunakannya yaitu mi karet. Kemudian makanan ini juga dilengkapi dengan topping nikmat seperti pangsit, ayam, dan bakso sendiri
Diketahui sajian ayam yang ditawarkan di tempat makan ini adalah ayam kampung dengan kuah kaldu ayam yang khas. Jika pengunjung bisa melihat ke area memasaknya terdapat kuali khusus untuk kaldu ayamnya yang juga terlihat ada ayam kampung yang besar di dalamnya.
Bakmi Ayam H. Ahok menawarkan sejumlah menu bakmi yang bervariasi mulai dari bakmi ayam kampung reguler hingga jumbo. Harganya juga berkisar mulai dari Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu yang bisa dipilih sesuai selera.
Tentunya untuk harga bakmi ayam kampung tentunya tempat makan ini masih ramah di kantong. Terutama untuk pembeli yang ingin menikmati sajian khasnya dan juga bisa memilih bagian sesuai selera seperti potongan ayam dada, paha, atau campur.
Lokasi dan Rute ke Bakmi Ayam H. Ahok
Bakmi Ayam H. Ahok berlokasi di Jl, Kosambi Baru No.26, RT.5/RW.1, Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta. Tempat makan ini buka setiap hari pukul 06.00 hingga 15.00 WIB.
Tempat makan ini berlokasi di kawasan penduduk yang padat dan berseberangan dengan kawasan Pemakaman Kosambi Baru. Pengunjung yang datang dari kawasan pusat kota Jakarta bisa menempuh jarak 15,2 km atau 35 menit perjalanan.
Selain itu, pengunjung yang datang menggunakan transportasi umum seperti KRL bisa turun di Stasiun Rawa Buaya. Kemudian bisa menempuh jarak sekitar 1,1 km atau 6 menit perjalanan menggunakan ojek online.
Sementara itu, pengunjung yang mungkin datang dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta bisa menempuh jarak 23,2 km atau 30 menit perjalanan.
Advertisement