Sukses

Transformasi Sulaman Tradisional Karawo Gorontalo Menjadi Outfit Modern

Keduanya memiliki visi yang sejalan, yakni menjadikan sulaman Karawo diterima oleh semua kalangan dan relevan dengan berbagai aktivitas, termasuk olahraga.

Liputan6.com, Gorontalo - UMKM di Gorontalo terus berinovasi dalam mengangkat tenunan khas daerah, salah satunya adalah sulaman Karawo.

Dua UMKM, OLAMI dan Patah Kompas Clothing, berhasil menggabungkan tradisi dengan tren modern, menciptakan pakaian olahraga yang unik dan fungsional dengan sentuhan budaya lokal.

Keduanya memiliki visi yang sejalan, yakni menjadikan sulaman Karawo diterima oleh semua kalangan dan relevan dengan berbagai aktivitas, termasuk olahraga.

Melihat tren lari yang semakin populer di kalangan anak muda, mereka melihat peluang besar untuk menghadirkan produk yang tidak hanya nyaman digunakan saat berolahraga, tetapi juga keren untuk dipamerkan di media sosial.

"Kami melihat tren lari (running) sebagai ajang adu outfit di media sosial, sehingga kami terinspirasi untuk membuat jersey olahraga dengan sulaman Karawo yang tetap mempertahankan kebanggaan akan budaya lokal," kata Ismet D. Luawo, pemilik UMKM Olami.

Salah satu inovasi terbaru yang mereka tawarkan adalah KaraGlow, sulaman Karawo yang menyala dalam gelap. Inovasi ini terinspirasi dari tradisi Tumbilotohe atau pasang lampu, sebuah festival lampu di Gorontalo.

Dengan motif Karawo yang bercahaya, jersey ini menjadi pilihan unik bagi mereka yang ingin tampil berbeda saat berolahraga di malam hari.

Selain estetika, jersey ini juga menawarkan fungsionalitas tinggi. Terbuat dari bahan dari fit UV Protection printing, sehingga jersey ini memiliki kemampuan menyerap keringat dengan cepat, menjaga tubuh tetap kering dan nyaman.

Bahan tersebut juga ringan, tahan air, dan memiliki perlindungan anti-UV, menjadikannya ideal untuk aktivitas olahraga di luar ruangan.

Dalam hal desain, jersey ini mengusung elemen warna hijau yang terinspirasi dari tanaman endemik Gorontalo, Alocasia tanduk rusa, serta motif topografi lokal seperti Danau Limboto dan Sungai Bone.

Elemen warna ini menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat setempat. Di bagian lengan, ditambahkan sulaman Karawo dengan motif Pitate, menambah kesan tradisional pada produk modern ini.

UMKM Olami, yang dipimpin oleh Ismet D Luawo, berfokus pada produksi kain Karawo dan pakaian siap pakai, sementara Patah Kompas Clothing yang dimiliki oleh Chairil Maya bergerak di bidang fesyen konveksi, sablon, dan printing.

Keduanya berharap inovasi ini dapat memperluas pasar sulaman Karawo, terutama di kalangan anak muda yang gemar berolahraga dan mengikuti tren mode.