Sukses

Tren Pengguna Kacamata di Kalangan Pelajar Cirebon Naik, Gawai Salah Satu Faktornya

Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir tren pengguna kacamata di kalangan pelajar meningkat

Liputan6.com, Cirebon Pertumbuhan teknologi terutama gawai memicu kerentanan bagi pengguna khususnya pada anak sekolah. Tidak sedikit para pelajar menggunakan kacamata akibat intensitas tinggi menggunakan gawai. 

Presdir PT Rohto Laboratories Indonesia Mukdaya Massidy menyebutkan, berdasarkan hasil pemeriksaan gratis, sebagian besar siswa mengalami gangguan mata.

"Gangguan mata yang telah kami periksa terhadap para siswa di Kota Cirebon, yakni minus miopia dan silinder," kata Mukdaya Massidy saat mengikuti Program Berbagi Kacamata Gratis Untuk Siswa-Siswi SD dan SMP di Cirebon, Kamis (10/10/2024).

Ia menyebutkan, tahun ini program pembagian kacamata gratis di Cirebon, Bandung dan Pekanbaru. Salah satu sekolah yang yakni SMPN 6 Kota Cirebon sebanyak 91 siswa yang membutuhkan kacamata dari total jumlah 205 siswa. 

Secara keseluruhan, jumlah siswa di beberapa sekolah wilayah Cirebon, Bandung dan Pekanbaru yang diperiksa matanya sebanyak 1600 orang. 

"800 siswa yang butuh kacamata," ujarnya. 

Ia menyebutkan, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir tren pengguna kacamata meningkat. Tahun 2024, tren pengguna kacamata di kalangan pelajar mencapai 50 persen. 

"Mungkin karena dunia digital banyak lihat gadget," katanya.

2 dari 2 halaman

Junk Food dan Gadget

Namun demikian, Mukdaya mengaku para siswa dipastikan teredukasi terkait mata. Menurutnya, siswa yang menggunakan kacamata bisa membantu mencegah gangguan mata minus, miopia dan silindris bertambah. 

"Yang utama edukasi bagaimana mendapat mata sehat klo ada gangguan tak segan beritahu orang tua dan guru," kata Mukdaya.

Presiden Direktur PT Semesta Kian Yakin Purnama Sidi Djajaprawira mengatakan, sudah 3 tahun bekerjasama dengan Rohto Indonesia membagikan kacamata gratis.

Ia mengakui tren pengguna kacamata tahun ini naik dibanding 5 tahun lalu. Salah satunya karena pengaruh gadget dan makanan seperti fast food, junk food atau makanan yang kandungannya gizinya tidak jelas. 

"Kenaikan tiap tahun naik 2-5 persen rentang usia mulai dari kelas 4 SD," katanya.

Ia menyebutkan, berdasarkan hasil penelitian anak sekolah yang menggunakan kacamata sebagian besar terpapar gadget. 

Sementara itu, para orang tua dinilai sibuk bekerja sehingga dianggap kurang aware terhadap anak-anak yang selalu menggunakan gadget.

"Program ini sangat bagus karena dari penglihatan bisa membantu belajar mengajar agar lebih baik lagi," ujarnya.Â