Sukses

Bangun Konektivitas, 65% Jalan Blora Kondisinya Mantap, Sisanya Masih Jadi PR

Perbaikan konektivitas antarkecamatan memberi dampak positif bagi pengangkutan hasil pertanian, sehingga proses distribusi menjadi lebih efisien, sehingga meningkatkan kesejahteraan petani.

Liputan6.com, Blora - Pemerintah Kabupaten Blora, Jawa Tengah, terus memfokuskan upaya pembangunan jalan guna meningkatkan konektivitas antardesa dan kecamatan yang merupakan kewenangan daerah. Hal ini menjadi harapan banyak orang.

Menurut Plt Kepala DPUPR Kabupaten Blora, Nidzamudin Al Hudda, yang menjadi prioritas saat ini adalah pembangunan jalan penghubung antarkecamatan dan kabupaten.

"Misalnya, pembangunan jalan penghubung Randublatung-Getas yang menghubungkan Blora dengan Ngawi. Kondisinya saat ini sudah hampir selesai," terang Hudda, panggilannya pada Liputan6.com, ditulis Jumat (11/10/2024).

Upaya yang dilakukan ini merupakan bagian dari strategi untuk menghidupkan konektivitas antarwilayah, terutama antara Blora bagian utara dan Blora bagian selatan.

Hudda menyampaikan, sektor-sektor pendukung pertanian juga menjadi perhatian utama dalam pembangunan infrastruktur jalan.

"Pembangunan jalan di sentra-sentra pertanian, seperti jalan Kunduran-Doplang yang sebelumnya dikenal dengan sebutan 'jeglongan sewu' karena kondisi jalan yang rusak parah, kini telah diperbaiki dan berada dalam kondisi mantap," katanya.

Diakui Hudda, pihaknya terus menganggarkan pembangunan infrastruktur jalan supaya seluruh ruas jalan dari yang ada di Kecamatan Kunduran hingga Doplang bisa berada dalam kondisi baik.

Perbaikan ini dilakukan secara bertahap dengan mengajukan anggaran melalui PDAK (Pusat Data dan Analisis Kinerja) maupun bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

"Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk memperbaiki infrastruktur dasar, namun juga mendukung produktivitas pertanian dan distribusi pangan," terangnya

 

2 dari 2 halaman

Dampak Konektivitas Antarkecamatan

Hudda menuturkan bahwa perbaikan konektivitas antar kecamatan akan memberikan dampak positif bagi pengangkutan hasil pertanian, sehingga proses distribusi menjadi lebih efisien dan meningkatkan kesejahteraan petani setempat.

"Secara keseluruhan, pembangunan jalan di Kabupaten Blora masih belum sepenuhnya bagus," tuturnya.

Dikatakan Hudda, bahwa saat ini tingkat jalan mantap kewenangan Kabupaten Blora baru mencapai angka 65%. Sementara ruas jalan kewenangan yang masih mengalami kerusakan ringan hingga berat masih 35%.

"Ini masih menjadi PR (pekerjaan rumah) dan tetap diupayakan bertahap," katanya.

Lebih lanjut, Hudda menegaskan, bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas jalan daerah. Yaitu melalui program-program strategis yang dijalankan Pemerintah Kabupaten Blora.

Video Terkini