Liputan6.com, Jakarta - Gunung Ibu di Halmahera Barat Maluku Utara kembali mengalami erupsi dahsyat pada Senin dini hari (14/10/2024), pukul 00.14 WIT. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Ibu teramati mencapai 2.000 meter di atas puncak, atau sekitar 3.325 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu erupsi Gunung Ibu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 114 detik.
Baca Juga
Masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Ibu dilarang beraktivitas di dalam radius 4 km dan perluasan sektoral berjarak 5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
Advertisement
Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).
Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoaks), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Sepanjang 2024 Gunung Ibu tercatat sudah meletus sebanyak 1.823 kali. Hingga hari ini, Senin 14 Oktober 2024, pukul 05.30 WIB, Gunung Ibu masih berstatus Siaga (Level III).
Apakah Gunung Ibu Masih Aktif?
Menurut laporan PVMBG, berdasarkan hasil pemantauan Senin, 14 Oktober 2024, periode pukul 00.00-.06.00 WIT, Gunung Ibu mengalami sebanyak 10 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 20-28 mm, dan lama gempa 48-145 detik, serta 14 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2-12 mm, dan lama gempa 25-50 detik, lalu 2 kali Harmonik dengan amplitudo 2-26 mm, dan lama gempa 40-73 detik.
Pada periode pengamatan tersebut, Gunung Ibu juga mengalami 103 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 2-14 mm, dan lama gempa 6-12 detik, serta 6 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 2-8 mm, S-P 0.5-2 detik dan lama gempa 6-12 detik.
Advertisement