Sukses

120.000 Liter Air Bersih Mengalir ke Rembang Antisipasi Kekeringan

Distribusi air bersih ke daerah terdampak kekeringan cukup parah di Rembang itu dilakukan pada September 2024

Liputan6.com, Rembang Kemarau panjang hingga saat ini masih melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Rembang Jawa Tengah. Minimnya curah hujan mengakibatkan masyarakat mengalami kekurangan air. 

Banyaknya wilayah yang kekeringan di Rembang mendorong sejumlah pelaku usaha untuk memberikan bantuan. Salah satunya PT Semen Gresik.

PT Semen Gresik Rembang berkolaborasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat terdampak kekeringan di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

SM of Communication & CSR PT Semen Gresik,  Sulistyono, mengatakan sebanyak 120.000 liter air bersih telah disalurkan ke wilayah Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang. 

Distribusi air bersih ke daerah terdampak kekeringan cukup parah di Rembang itu dilakukan pada September 2024.

Di kecamatan yang dikenal dengan adanya makam Ibu Kartini di Desa Mantingan itu, PT Semen Gresik Rembang menggelontorkan 24 tangki air bersih. 

Masing-masing tangki berisi 5.000 liter air bersih. 

"Total sekitar 120.000 liter air bersih yang disalurkan," terang Sulistyono, dalam rilisnya Senin (14/10/2024).

Dia menjelaskan Semen Gresik Rembang menyasar desa-desa yang terdampak kekeringan. Agar bantuan tepat sasaran, pihaknya bekerja sama dengan BPBD Rembang yang memiliki data detail mengenai situasi di daerah.

2 dari 2 halaman

Bantu Warga

Sementara itu, distribusi air bersih dilakukan secara bergantian setiap hari. Selain itu, dilakukan juga pemetaan desa-desa yang sangat membutuhkan bantuan agar penyaluran tepat sasaran. 

PT Semen Gresik Rembang berharap dengan adanya penyaluran air bersih ini bisa membantu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terutama pada musim kemarau ini.

Secara terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan Logistik Rehabilitasi Dan Rekonstruksi BPBD Rembang, Puji Widodo, menilai langkah yang dilakukan PT Semen Gresik Rembang sangat membantu warga terdampak kekeringan.

"Secara umum sesuai UU. No. 24 Tahun 2007 bahwa bencana itu menjadi tanggung jawab bersama, baik pemerintah, media, akademisi, dan dunia usaha. Semua itu harus ikut dalam rangka penanggulangan bencana," kata dia.

Menurut Puji, beberapa wilayah di Rembang memang menjadi langganan kekeringan, khususnya pada musim kemarau. Hingga saat ini ada 14 kecamatan dengan total 65 desa di Rembang yang terdampak kekeringan.

"Bulan kemarin Semen Gresik Rembang telah membantu untuk dropping air di wilayah desa. Sebenarnya sudah dilakukan dari dulu, tidak hanya tahun ini. Semen Gresik Rembang ikut terlibat langsung dalam penanganan bencana kekeringan," papar Puji.

Puji berharap kerja sama ini bisa menjadi langkah kolaboratif dan sinergi dalam rangka membantu masyarakat yang terdampak kekeringan. Penyaluran bantuan berupa air bersih di wilayah terdampak kekeringan di Rembang memang merupakan bagian dari program CSR PT Semen Gresik.

Sulistyono mengakui langkah ini menjadi salah satu wujud tanggung jawab sosial lingkungan perusahaan pada pilar sosial. Program tanggung jawab sosial dan lingkungan atau CSR dibagi dalam empat pilar sejalan dengan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Pilar tersebut meliputi pilar lingkungan, sosial, ekonomi, hukum dan tata kelola. PT Semen Gresik Rembang turut serta membantu mengatasi bencana kekeringan secara rutin setiap tahunnya.