Sukses

Perlu Inovasi Tingkatkan Minat Baca Anak-Anak di NTT

Antusiasme anak-anak di Nusa Tenggara Timur pada kegiatan membaca sudah baik, namun sayangnya ketersediaan bahan bacaan masih kurang.

 

Liputan6.com, Kabupaten Ende - Antusiasme anak-anak di Nusa Tenggara Timur pada kegiatan membaca sudah baik, namun sayangnya ketersediaan bahan bacaan masih kurang. Diperlukan inovasi-inovasi demi meningkatkan kegemaran membaca. Hal itu yang diungkapkan Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira, saat Sosialisasi Kegemaran Pembudayaan Membaca yang diselenggarakan Perpusnas di Kabupaten Ende, Rabu (16/10/2024).

"Kerja sama antara pusat dan daerah perlu dikedepankan untuk membangun akses pengetahuan masyarakat," katanya.

Inovasi memang diperlukan untuk mempercepat proses terjadinya literasi. Salah satunya dengan literasi digital berbasis kearifan lokal. Generasi muda amat lekat dengan dunia digital, tapi di sisi lain mereka juga membutuhkan penguat karakter agar menjadi generasi digital yang berdaya saing tinggi, bijak, dan berbudaya.

"Kearifan lokal mempunyai hal positif untuk membentuk karakter seseorang," ujar Yosep Aurelius Woi Bule dari Sekolah Tinggi Pastoral Atmareksa Ende.

Geliat literasi di Ende sudah marak dilakukan para pegiat literasi. Ketua Taman Baca Masyarakat (TBM) Rumah Kreatif Sahabat Hifni Djafar mengaku pihaknya terus menggalakkan literasi dengan sejumlah ide untuk meningkatkan budaya baca masyarakat sekitar.

Mulai dari pengadaan pos-pos baca, pendirian sekolah literasi, warung iqro, pengadaan kader literasi, keluarga literasi, hingga aktivitas keliterasian seperti kebun literasi, alam literasi, dan safari literasi.

"Semua program tersebut kami buat untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat Ende, khususnya di Dusun Kemo Desa Rendoraterua," katanya.

 

2 dari 2 halaman

Upaya Meningkatkan Kegemaran Membaca

Di sela-sela kegiatan, Perpusnas memberikan bantuan kepada enam perpustakaan desa dan 13 TBM di Kabupaten Ende. Masing-masing perpustakaan desa dan TBM akan diberikan 1.000 eksemplar bahan bacaan bermutu beserta rak.

Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Nurhadisaputra mengatakan bantuan ini merupakan bentuk nyata Perpustakaan Nasional dalam ikhtiarnya meningkatkan jumlah bahan bacaan bermutu di masyarakat.

"Ini adalah upaya kami untuk meningkatkan kegemaran membaca dan literasi melalui pengadaan bahan bacaan bermutu," ujarnya.

Upaya penguatan literasi ini mendapatkan apresiasi dari pemerintah setempat. Kepala BKPSDM Kabupaten Ende Fransisco Versailes Siga berharap kepedulian yang ditunjukkan Perpusnas akan memotivasi masyarakat untuk meningkatkan minat baca.