Sukses

Bersepeda Motor, Polwan Kampar Tempuh 40 Kilometer Sosialisasikan Pilkada Damai ke Pedesaan

Kapolsek Tapung Kompol Nur Syafniati bersama jajarannya menempuh jalan 40 kilometer ke pedesaan mensosialisasikan Pilkada damai.

Liputan6.com, Pekanbaru - Sebulan lebih menjelang hari pencoblosan pada 27 November nanti, ajakan ayo mencoblos terus dikampanyekan kepolisian. Seperti yang dilakukan Polsek Tapung di Desa Batu Gajah, Kabupaten Kampar.

Untuk sampai ke desa ini, Polsek Tapung yang dipimpin Polwan berpangkat Kompol, menempuh jarak dan waktu tidak sebentar. Tidak memakai mobil tapi sepeda motor karena kondisi jalan ke desa masih tanah.

Jalan tanah jika musim panas sangat berdebu ketika dilewati kendaraan. Kalau musim hujan, jalannya hancur lebur menjadi kubangan lumpur. Keadaan ini tak menyurutkan niat Kompol Nur Syafniati ke lokasi pada Rabu pagi, 16 Oktober 2024.

Nur sampai ke desa yang jauh dari keramaian itu menjelang siang. Tidak hanya sekadar mengajak warga berdiskusi soal Pilkada 2024, Nur juga membagikan sembako dan 20 karung beras.

"Saya sampai ke lokasi setelah menempuh perjalanan 1 jam 15 menit," kata Nur.

Dialog antara Nur dengan puluhan warga, aparatur desa dan bidan desa berlangsung hangat meski beralaskan terpal. Ada beberapa pesan yang disampaikan selama tahapan Pilkada hingga hari pencoblosan nanti.

"Silahkan datang ke TPS, coblos jangan sampai golput karena satu suara sangat berpengaruh untuk kemajuan daerah," kata Nur.

Nur menyatakan Pilkada membuat perbedaan pilihan di antara warga. Nur berharap perbedaan ini jangan sampai merusak persatuan, apalagi menimbulkan konflik sosial.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Saring Informasi

Nur menyebut ada beberapa penyebab konflik saat Pilkada. Salah satunya kabar hoaks yang menyudutkan salah satu calon dan memanaskan situasi jelang hari pencoblosan.

Berikutnya adalah politik yang menyinggung suku, agama, ras dan antar golongan. Selanjutnya kampanye negatif sehingga masyarakat harus lebih cerdas memilih kabar yang beredar di masyarakat.

"Saring informasinya, pastikan kebenarannya agar tidak termakan kabar yang tidak benar, kabar hoaks cukup sampai ke kita saja jangan ikut menyebarkan," ujar Nur.

 

 

Video Terkini