Liputan6.com, Tangerang - Permintaan generasi milenial hingga GenZ akan hunian yang mewah, bernuansa resort meski di tengah perkotaan, ternyata terus meningkat. Meski harganya dibandrol miliaran rupiah perunitnya, mereka tetap berbondong-bondong membeli untuk dihuni. Menjawab permintaan tersebut, kawasan Serpong yang dikelola PT Summarecon Agung Tbk, menawarkan kenyamanan 'back to nature' bagi penghuninya. Di bulan ini, pengembang tersebut meluncurkan klaster Louise di District Melody.Â
"Kali ini mengusung desain modern klasik Amerika, hunian ini dihadirkan untuk menikmati suasana resort di wilayah perkotaan. Kami pun menunjuk arsitek dunia Thomas Elliot dari PAI Design untuk menyempurnakann hunian dengan suasana alam di lingkungan sekitar," ungkap Executive Director PT Summarecon Agung Tbk, Albert Luhur.
Menurut Albert, produk kali ini diperuntukan bagi penghuni yang membutuhkan relaksasi di dalam hunian. Sehingga tidak perlu lagi jauh-jauh keluar komplek atau keluar kota, untuk mencari suasana nyaman asri pepohonan yang rimbun, sejuk, suara air mengalir dan sebagainya.
Advertisement
Selain itu, juga didesain fasad modern Amerika klasik dengan tambahan Bay Window pada kamar utama. Yakni, salah satu elemen arsitektur di area jendela yang menjorok keluar di bagian dinding eksterior, sehingga menciptakan ruang di bagian dalam jendela. Jadi, area ini bisa memberikan ruang tambahan di area yang berada di dalam kamar utama tersebut. "Kontruksinya yang menjorok keluar dinding utama akan semakin mempercantik fasad rumah, dan bisa dimanfaatkan sebagai tempat duduk atau bersantai," katanya.
Lalu, konsep high ceiling di bagian ruang tamu dengan suguhan kaca jendela di sekelilingnya, bisa menjadikan rumah tersebut banjir sinar matahari dan sirkulasi yang nyaman untuk para penghuninya. Juga ada juga danau Melody yang bisa dinikmati ketika memasuki gerbang masuk. Â
Cluster Louise at Symphonia akan dipasarkan sebanyak 173 unit. Pada tahap pertama penjualan akan dirilis sebanyak 44 unit, dengan harga mulai dari Rp 3,6 miliar hingga Rp 4,9 miliar.Â