Liputan6.com, Luwu - Salah satu dampak positif yang dirasakan masyarakat Luwu terhadap kehadiran investor adalah rekruitmen tenaga kerja lokal yang terus bertambah setiap tahunnya. Hal itu dibuktikan PT Masmindo Dwi Area (MDA) dan mitra perusahaan bagian Proyek Awak Mas di desa Ranteballa, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Trasmigrasi (Disnakertrans) Luwu Andi Hasbullah, menerangkan, penyerapan tenaga kerja lokal di Proyek Awak Mas saat ini cukup signifikan, sekitar 16 perusahaan mitra PT Masmindo jika diakumulasi secara keseluruhan kurang lebih 70 persen tenaga kerja lokal yang bekerja diperusahaan itu.
Baca Juga
Angka itu bahkan melebihi jumlah perusahaan-perusahaan nasional yang ada di Kabupaten Luwu. Menurut dia, untuk mengetahui jumlah tenaga kerja lokal, kita dapat identifikasi berdasarkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang dimiliki pekerja.
Advertisement
"Bahkan jika kita lihat data, khusus PT Masmindo tenaga kerja lokal mencapai 80 persen, dan juga PT Arlie Labora Utama itu mayoritas orang lokal karena memang perusahaan lokal. Jadi saya kira PT Masmindo dan Rekanaan cukup komitmen berikan peluang bagi orang-orang Luwu, sesuai dengan target Pemerintah daerah untuk prioritaskan tenaga kerja lokal," terang Hasbullah
"Keseriusan PT Masmindo membangun Luwu bisa kita lihat ia sebagai inisiator berbagai pelatihan peningkatan keterampilan masyarakat lewat kerjasama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Luwu. Seperti pelatihan welder dan listrik industri, dan semua itu di biayai oleh PT Masmindo, kami hanya fasilitasi saja," Tandas Hasbullah
Sementara itu, Pj Bupati Luwu, Muhammad Saleh, mendukung langkah PT Masmindo yang terus berupaya meningkatkan kerjasama dengan Balai Latihan Keja (BLK) Luwu dalam membekali keterampilan masyarakat lewat berbagai pelatihan yang sudah dijalankan. Diketahui baru-baru ini pelatihan kelistrikan industri sedang berjalan yang merupakan inisiasi MDA.
“Kiti sangat mengapresiasi langkah yang ditempuh PT Masmindo Dwi Area. Pelatihan seperti ini sangat penting untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dan mempersiapkan mereka menghadapi tantangan dunia kerja,” ujar Muh. Saleh, Senin 14 Oktober di Workshop BLK Luwu.
Bersama dengan itu, Kepala Teknik Tambang (KTT) MDA Mustafa Ibrahim, menyatakan bahwa kami akan terus mendorong peningkatan kapasitas masyarakat lokal melalui pelatihan. “Pelatihan ini merupakan langkah untuk memastikan tenaga kerja lokal siap bersaing dan terlibat aktif dalam pembangunan industri di Luwu,” jelas Mustafa.
Berdasarkan data dari Kementerian ESDM, sektor pertambangan memberikan kontribusi yang signifikan bagi penyerapan tenaga kerja lokal di Indonesia. realisasi jumlah tenaga kerja di sektor pertambangan tahun 2023 (data kumulatif triwulan III) sebanyak 308.107 orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
Berdasarkan data yang direlease Badan Pusat Statistik Kabupaten Luwu, angka pengangguran terbuka (TPT) di Kabupaten Luwu mencapai 3,7 persen pada tahun 2024 Dengan berkembangnya sektor industri di Luwu, termasuk Proyek Awak Mas, kebutuhan akan tenaga kerja terampil diproyeksikan terus meningkat.