Sukses

Atasi Kekurangan Air di Gunungkidul, PDAM Tirta Handayani Optimalkan Sumber Air

Dampak kemarau yang sering terjadi di Gunungkidul, PDAM Tirta Handayani mengambil langkah strategis manfaatkan sumber air untuk memenuhi kebetuhan air bersih untuk warga.

Liputan6.com, Gunungkidul - Di tengah melonjaknya angka permintaan akan kebutuhan air bersih di Gunungkidul dampak kemarau panjang yang melanda sebagian wilayah menbuat PDAM Tirta Handayani terus meningkatkan pelayanan. Terlebih, potensi sumber daya air di Gunungkidul sekarang ini melimpah meski ada penurunan.

Menurut Direktur PDAM Tirta Handayani menyebut dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir yakni juli hingga september 2024 ini, telah berhasil memasang 307 sambungan rumah reguler (SR). Sehingga per-september 2024 ini, jumlah pelanggan mencapai 61.307 sambungan rumah. "Ini merupakan komitmen kami meningkatkan layanan dan cakupan distribusi air bersih untuk wilayah wilayah yang berlum teraliri air," kata Totok Sugiharto, Rabu (23/10/24).

Menurutnya, dalam perjalananan mencukupi kebutuhan akan air ada beberpa tantangan yang dihadapai PDAM Tirta Handayani. Dimana cakupan luas wilayah yang mencapai 46% dari total wilayah DIY dan persebaran penduduk yang tidak terpusat menjadikan tantangan distribusi air yang tidak merata. "Jadi di Gunungkidul itu persebaranya tidak terpusat dan berjarak antar satu kampung ke kampung lain membuat biaya operasional tinggi, ditambah tingginya tarif listrik bisnis dan industri juga tidak stabilnya daya listrik menjadi tantangan besar bagi kami," tuturnya.

Totok menyebut, Pasokan air bersih juga dipengaruhi oleh cuaca, sehingga air PDAM yang didistribusikan ke rumah warga keruh saat musim hujan. Bahkan, Gunungkidul yang merupakan kawasan perbukitan Karst menjadikan kompleksitas permasalahan yang dihadapi perusahaan pelat merah ini. "Ini merupakan bagian besar dari tantangan yang kami hadapi saat ini, meski demikian kami telah menyiapkan langkah langkah antisipasi dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada warga khususnya air bersih," jelas totok.

Lebih lanjut, totok mengatakan bahwa ada beberapa langkah yang telah disiapkan guna antisipasi tantangan Kabuoaten Gunungkidul soal penyediaan air. Pembangunan Water Treatment Plant (WTP) di wilayah Seropan Semanu, Gunungkidul telah selesai dibangun dan dimanfaatkan. " Ya, WTP diseropan sudah berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air di wilayah Ponjong, Karangmojo, Semanu, dan Semin," tuturnya.

Selain itu, optimalisasi sungai bawah tanah Ngobaran dan Bekah, serta pemanfaatan sumber mata air Ngreneng merupakan bagian dari upaya meningkatkan pelayanan. Kawasan tersebut memiliki debit air yang cukup tinggi meski pada musim kamarau sehingga mampu mengatasi kebutuhan air untuk warga. "Ini adalah komitmen kami untuk mengatasi masalah air bersih untuk warga, dan kami ucapkan terimakasih atas dukungan warga kepada kami guna berkembang dan solusi mengatasi permasalahan air di Gunungkidul," pungkasnya.