5 Panggon Kuliner Legendaris Khas Yogyakarta sing Patut Dijajal

3. Lupis Mbah Satinem

Lupis Mbah Satinem dumunung ing Jalan Bumijo No.52-40, Bumijo, Jetis, Yogyakarta. Lupis iku jajanan pasar sing dadi primadona warga lokal lan wisatawan nalika ing Yogyakarta.

Sakbungkus godhong gedhang, ana isi lupis, gatot, tiwul, lan cenil. Bahan-bahan kasebut rasane tambah manis lan enak karo taburan parutan kelapa lan juruh (kuah saka gula merah).

4. Oseng Mercon Bu Narti

Oseng Mercon Bu Narti dumunung ing Jalan KH. Ahmad Dahlan, Ngampilan, Yogyakarta. Panggonan iki dadi tujuan sing pas kanggo pencinta kuliner pedhes.

Pengunjung bakal nikmati hidangan jeroan sapi sing dibumbui lombok rawit. Jeneng mercon dijupuk saka cita rasa masakan sing super pedhes.

5. Wedang Ronde Mbah Payem

Wedang Ronde Mbah Payem dumunung ing Jalan Kauman, Ngupasan, Gondomanan, Yogyakarta. Pengunjung bakal dimanjakake karo sakmangkuk wedang ronde racikan Mbah Payem.

Wedang ronde iki nduwe aroma jahe sing khas. Nalika dipangan, rasa anget njalar menyang sak awak.

Beda karo wedang ronde liyane, wedang ronde Mbah Payem diramu nganggo cara tradisional. Tepung beras sing dadi bahan isian wedang ronde uga dudu tepung siap saji sing didol ing pasaran, nanging ditumbuk dhewe.

Berita ini menggunakan Bahasa Yogyakarta. Tulisan ini sebagai apresiasi Liputan6.com dalam memeringati Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Menghargai keberagaman bahasa, tetapi tetap menjunjung bahasa persatuan, Indonesia.

Yogyakarta tak hanya memiliki beragam pilihan destinasi wisata, tetapi juga kuliner. Tak hanya kuliner hit masa kini, Yogyakarta juga masih memiliki sederet kuliner legendaris yang tak kalah lezat.

Beragam kuliner legendaris khas Yogyakarta menawarkan cita rasa manis, gurih, hingga pedas. Mengutip dari indonesia.travel, berikut spot kuliner legendaris khas Yogyakarta yang patut dicoba:

1. Kopi Joss Angkringan Lik Man

Kopi Joss Angkringan Lik Man menjadi destinasi kuliner malam yang tepat saat jalan-jalan ke Yogyakarta. Berlokaksi di Pasar Kranggan Jalan Poncowinatan No.7, Gowongan, Jetis, Yogyakarta, di sini pengunjung bisa menikmati cita rasa kopi hangat racikan Lik Man.

Tempat ini akan memberikan pengalaman seru bagi para pencinta kopi. Kopi joss racikan Lik Man memiliki aroma khas yang berasal dari perpaduan kopi dan gula dalam air mendidih.

Uniknya, kopi ini disajiankan dengan ditambahkan arang membara yang diambil langsung dari tungku. Arang tersebut akan menghasilkan asap, buih, dan suara khas.

Tak hanya kopi, tempat ini juga menyediakan ragam camilan dan aneka gorengan. Ada pula aneka sate, mulai dari sate usus ayam hingga sate telur puyuh.

2. Lumpia Samijaya

Lumpia Samijaya merupakan jajanan terkenal di Jalan Malioboro. Warung kecil yang sudah berdiri sejak 1970-an ini menyajikan camilan lumpia goreng dengan cita rasa gurih.

Lumpia khas di sini memiliki tekstur kriuk dan renyah. Terdapat beberapa varian yang bisa dipilih, mulai dari ayam hingga telur puyuh spesial.

3. Lupis Mbah Satinem

Lupis Mbah Satinem berlokasi di Jalan Bumijo No.52-40, Bumijo, Jetis, Yogyakarta. Lupis adalah jajanan pasar yang menjadi primadona warga lokal maupun wisatawan saat berkunjung ke sini.

Dalam satu bungkus daun pisang, berisi lupis, gatot, tiwul, dan cenil. Bahan-bahan tersebut terasa manis dan lezat dengan taburan parutan kelapa dan juruh (kuah dari gula merah).

4. Oseng Mercon Bu Narti

Oseng Mercon Bu Narti berlokasi di Jalan KH. Ahmad Dahlan, Ngampilan, Yogyakarta. Tempat ini menjadi tujuan tepat bagi para pencinta kuliner pedas.

Pengunjung akan menikmati hidangan jeroan sapi yang dibumbui cabe rawit. Adapun nama mercon diambil dari cita rasa masakan yang super pedas.

5. Wedang Ronde Mbah Payem

Wedang Ronde Mbah Payem berlokasi di Jalan Kauman, Ngupasan, Gondomanan, Yogyakarta. Pengunjung akan dimanjakan dengan semangkuk wedang ronde racikan Mbah Payem.

Wedang ronde ini memiliki aroma jahe yang khas. Saat disantap, rasa hangat seolah menjalar ke seluruh badan.

Berbeda dengan wedang ronde lainnya, wedang ronde Mbah Payem diramu dengan cara tradisional. Bahkan, tepung beras yang menjadi bahan isian wedang ronde pun bukan tepung siap saji yang dijual di pasaran, melainkan ditumbuk sendiri.

Penulis: Resla