Sukses

Strategi Jitu BI Tasikmalaya Bantu Produk UMKM Priangan Timur Tembus Pasar Asia, Eropa Hingga Amerika

Selain tembus pasar internasional, terdapat 60 pelaku UMKM unggulan di Garut, Kabupaten/Kota Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, hingga Pangandaran.

Liputan6.com, Tasikmalaya Strategi jitu Bank Indonesia Kantor Perwakilan (BI KPw) Tasikmalaya, Jawa Barat, sukses menopang ragam produk kerajinan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) wilayah Priangan Timur guna menembus pasar dagang global terutama Asia, Eropa dan Amerika. Kerajinan mendong khas kota Tasikmalaya berhasil merambah tembus pasar Amerika, Jepang, dan Turki, sementara produk anyaman topi bambu Kabupaten Tasikmalaya sukses di pasar Italia.

Kemudian, manggis buah endemik Kabupaten Tasikmalaya serta produk kuliner olahan coklat Cocochip dari Kabupaten Pangandaran, sukses menembus pasar ekspor negeri Panda China. “Selain tembus pasar internasional, terdapat 60 pelaku UMKM unggulan di Garut, Kabupaten/Kota Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, hingga Pangandaran,” ujar Kepala Perwakilan BI Tasikmalaya, Laura Rulida, dalam Pagelaran Kreasi Priangan Timur (PKPT), Jumat (25/10/2024).

Menurutnya, kesuksesan produk UMKM tembus pasar global terutama Eropa, Amerika dan Asia, merupakan hasil peningkatan ekonomi usaha rumahan masyarakat, berkat dukungan sistem digital pemasaran dan pembayaran yang digalakkan Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya. “Pelaku UMKM ini memiliki produk khas yang bervariasi, mulai dari kerajinan, kuliner, fashion, hingga komoditas alam endemik daerah,” papar dia.

Bahkan dalam kegiatan PKPT, seluruh produk unggulan khas Priangan Timur yang sukses menembus pasar global, sengaja ditampilkan sekaligus bentuk sinergitas antar daerah di Priangan Timur dalam membangun sistem UMKM digital yang berkelanjutan. “Seluruh sistem pembayaran pun sudah non-tunai, sejalan dengan upaya BI memperluas digitalisasi sistem pembayaran melalui QRIS dan BI-Fast,” kata dia.

2 dari 2 halaman

Pembayaran Digital QRIS

Saat ini, penggunaan sistem digital cukup efektif meningkatkan daya saing pelaku usaha di era digital, termasuk dalam pengembangan UMKM digital dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah Priangan Timur. “Data Kementerian Koperasi dan UKM mencatat, Indonesia memiliki 65,5 juta UMKM, namun hanya 39 persen yang telah go-digital,” kata dia.

Untuk itu, dalam kegiatan tersebut, Laura mengajak seluruh pelaku usaha terbiasa menggunakan aplikasi digital termasuk dalam transaksi yang mereka lakukan dengan konsumen. “Di sini semua transaksi penjualannya sudah menggunakan QRIS,” kata dia.

Pj. Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah, mengapresiasi peningkatan pertumbuhan pelaku usaha kreatif di Tasikmalaya dan Priangan Timur, hingga produk UMKM tembus pasar global. “Mudah-mudahan langkah ini menjadi gerbang pembuka bagi produk khas tiap daerah oleh pelaku usaha UMKM untuk tumbuh dan dipasarkan ke luar negeri,” kata dia.

Hal senada disampaikan Pj. Bupati Tasikmalaya, Yedi Rahmat. Menurutnya, capaian yang dilakukan para pelaku usaha UMKM tembus pangsa global diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Hal ini sudah kami sampaikan ke pusat, agar produk unggulan daerah ini terus berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat,” kata dia.