Sukses

Tolak Ditangkap, Mobil Istri Ipda Rudy Soik Dicegat Propam hingga Rumah Dipantau Drone

Anggota Propam ke rumah Ipda Rudy Soik untuk foto dalam rangka penyelidikan dan pengawasan. Karena sesuai janjinya bahwa dia akan ke Polda untuk menjalani hukuman disiplin 14 hari

Liputan6.com, Jakarta - Keributan Ipda Rudy Soik dengan Polda NTT terus berlanjut. Usai menolak ditangkap Propam Polda NTT, kini keluarga Rudy Soik menjadi sasaran.

Istri Rudy Soik, Welinda Wolenle tiba-tiba dicegat anggota Propam Polda NTT saat mengendarai mobil. Video pencekalan istri Ipda Rudy Soik ini pun beredar dan viral di media sosial. Dalam video itu, seorang anggota Propam menyuruh istri Ipda Rudy Soik untuk menepi.

Namun istri Ipda Rudy Soik melawan saat anggota Propam tersebut hendak mencabut kunci kontak mobil yang dikendarainya.

"Bu ini polisi loh, bawa surat izin mengemudi nggak? Kita ingin pengecekan surat izin mengemudi Anda, ada nggak?," ucap anggota tersebut.

Istri Ipda Rudy Soik pun kemudian menunjukkan surat izin mengemudi yang dia miliki lalu difoto oleh anggota Propam Polda NTT, dengan alasan sebagai dokumentasi.

Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Ariasandy membenarkan kejadian itu. Dia menjelaskan, awalnya sejumlah anggota Propam ke rumahnya untuk melakukan pengecekan, karena ada informasi bahwa Ipda Rudy Soik ingin meninggalkan Kupang.

"Anggota Propam ke rumah Ipda Rudy Soik untuk foto dalam rangka penyelidikan dan pengawasan. Karena sesuai janjinya bahwa dia akan ke Polda untuk menjalani hukuman disiplin 14 hari," ujarnya, Rabu (23/10).

Saat anggota Propam pulang, mobil yang mereka ditumpangi dibuntuti oleh satu mobil yang tidak dikenali. Karena merasa curiga, anggota Propam pun menepi dan memberhentikan mobil yang mencurigakan itu.

Saat dilakukan pemeriksaan, baru diketahui mobil tersebut dikendarai oleh istri Rudy Soik sehingga dilakukan pemeriksaan surat-surat kendaraan, seperti surat Izin mengemudi (SIM) dan STNK.

"Anggota ingin memastikan ada kepentingan apa mengikuti anggota," tutup Ariasandy.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Rumah Dipantau Drone

Kuasa hukum Ipda Rudy Soik Ferdi Maktaen membeberkan sejumlah kejadian tak terduga yang diduga dilakukan oleh Polda NTT, pasca-kliennya di-PTDH karena didakwa melanggar 12 kasus disiplin dan kode etik.

Menurutnya, rumah pribadi Ipda Rudy Soik di Kelurahan Bakunase II itu selalu dipantau sebuah pesawat tanpa pilot atau drone. Bahkan di sekitar rumahnya pun selalu dilalui sejumlah anggota polisi yang dikenalinya dengan gerak gerik tidak seperti biasanya.

"Kami tidak mengerti maksud Polda NTT hal-hal ini. Keluarga merasa trauma, memangnya kasus Rudy ini seheboh dan sebesar apa?," ujar Ferdi Maktaen.

Ia mengaku, rumah Ipda Rudy Soik selalu dipantau dan dibuat video bahkan menerbangkan drone di sekitar rumahnya.

"Coba mereka jelaskan, maksud apa shooting dia punya rumah, cari tau dia punya harta kekayaan. Coba cari tau semua polisi punya kekayaan seperti penyidik-penyidik polisi," ungkap Ferdi Maktaen.

Ia berharap Polda NTT lebih obyektif dalam menangani kasus ini, karena siapa pun dia jika diperlakukan seperti itu akan merasa tidak nyaman dan marah.

Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Ariasandy membenarkan drone yang selalu mengitari rumah Ipda Rudy Soik. Menurutnya, drone tersebut diterbangkan untuk melakukan penyelidikan terhadap orang yang dicurigai.

"Karena Rudy Soik sudah melakukan pembohongan publik dan menjelekkan institusi Polri," katanya.