Sukses

Thailand dan Malaysia Selidiki Anggur Muscat Usai Diduga Mengandung Residu Kimia

Thailand dan Malaysia baru-baru ini menyelidiki buah Anggur Muscat di pasaran usai diduga mengandung residu kimia.

Liputan6.com, Bandung - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Thailand baru-baru ini didesak oleh Dewan Konsumen Thailand untuk melakukan tindakan hukum kepada importir anggur Shine Muscat setelah ditemukan adanya beberapa sampel terkontaminasi bahan kimia yang dilarang.

Melansir dari Bangkok Post, informasi terkait kontaminasi bahan kimia tersebut ditemukan melalui tes laboratorium. Menurut TCC 23 dari 24 sampel anggur Shine Muscat yang diuji dewan Minggu lalu ditemukan terkontaminasi residu kimia berbahaya melampaui batas legal.

Diketahui beberapa anggur tersebut terkontaminasi dengan klorpirifos dan endrin aldehida yang dilarang berdasarkan Undang-Undang keamanan pangan Thailand. Sekretaris Jenderal TCC, Saree Aongsomwang menyebutkan bahwa FDA harus mengambil tindakan hukum.

Terutama tindakan hukum terhadap importir yang membawa anggur Shine Muscat yang tercemar. Kemudian, anggur yang diimpor tetapi belum didistribusikan juga harus diperiksa menyeluruh dan anggur terkontaminasi harus dimusnahkan.

Selain itu, Saree juga meminta para importir anggur tersebut untuk menarik kembali produk mereka dan memeriksanya secara menyeluruh. Kemudian meminta FDA melarang perusahaan yang diketahui mengimpor anggur terkontaminasi.

Sebagai informasi, TCC melakukan pemeriksaan uji lab dari pembelian 24 sampel di tempat berbeda. Di antaranya dari dua toko daring dan tujuh toko buah dan pasar segar serta 15 sampel dari perdagangan modern di Bangkok dan provinsi sekitarnya.

Melalui uji tersebut ditemukan adanya residu 14 bahan kimia berbahaya pada konsentrasi di atas batas aman 0,01 mg/kg. Secara total pengujian juga mendeteksi 50 residu hukum kimia dan 22 di antaranya tidak diatur dalam hukum Thailand saat ini.

2 dari 3 halaman

Malaysia Ikut Selidiki Anggur Shine Muscat

Melansir dari kanal Lifestyle Liputan6 Kementerian Pertanian dan Keamanan Pangan Malaysia juga akan memeriksa anggur shine muscat impor yang diduga mengandung residu kimia berbahaya seperti yang diklaim pemerintah Thailand.

Menteri Datuk Seri Mohamad Sabu menuturkan bahwa masalah tersebut rencananya akan dirujuk ke lembaga terkait untuk diverifikasi. Termasuk di antaranya ke Institut Penelitian dan Pengembangan Pertanian Malaysia.

Selain itu, pihak Kementerian Pertanian dan Keamanan Pangan Malaysia akan membuat pengumuman serta mengambil tindakan tepat jika klaim anggur shine muscat tersebut terbukti.

“Kami sangat teliti dalam masalah ini karena menyangkut kesehatan, dan akan melakukan pemantauan berkelanjutan. Jika ada bahan kimia berbahaya yang terdeteksi, kami akan mengambil tindakan lanjutan,” katanya.

3 dari 3 halaman

Kenali Bahaya Cemaran Kimia Pada Produk Pertanian

Melansir dari situs resmi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sempat membagikan sejumlah informasi terkait bahaya cemaran baik secara fisik, biologi, dan kimia pada produk pertanian termasuk buah-buahan.

Pasalnya buah-buahan menjadi salah satu sajian yang hampir semuanya dikonsumsi secara langsung tanpa melalui pengolahan. Sebagai bahan segar tentunya produk tersebut harus terjamin kebersihan dan keamanannya untuk dikonsumsi.

Selain itu, buah-buahan yang tercemar residu atau bahan kimia bisa berdampak serius untuk kesehatan manusia. Terutama jika residu berasal dari pestisida, logam berat, dan zat kimia lainnya yang menempel selama proses budidaya atau distribusi.

Misalnya saja buah yang masih memiliki residu pestisida biasanya terjadi karena penggunaan pestisida yang tidak sesuai dosis. Sehingga bahan kimia tersebut tetap menempel pada permukaan buah dan mengakibatkan efek kesehatan.

Di antaranya risiko gangguan endokrin, sistem saraf, hingga meningkatkan risiko kanker jika kandungan tersebut terus dikonsumsi dalam jangka panjang. Sehingga penting untuk pemerintah memperhatikan lebih ketat terkait bahan pangan yang dijual.

Kemudian masyarakat juga selalu harus mencuci buah dengan benar dan tepat sebelum dikonsumsi. Pilih juga buah yang memiliki sertifikasi pangan jelas untuk meminimalisir risiko paparan cemaran kimia dalam produk makanan.