Sukses

BMKG Ingatkan Masyarakat Waspada Suhu Panas di Indonesia Sampai 38,4 Derajat Celcius

Belakangan ini BMKG mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap suhu panas di sejumlah daerah di Indonesia.

Liputan6.com, Bandung - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) baru-baru ini memberikan peringatan kepada masyarakat di sejumlah daerah terkait suhu panas maksimum harian yang dapat mencapai 37 - 38,4 derajat celcius.

Peringatan tersebut dibagikan oleh pihak BMKG agar masyarakat khususnya yang tinggal di daerah dengan suhu panas tersebut dapat lebih waspada dan mengantisipasi dampak-dampak yang mungkin dialami.

Melansir dari Antara berdasarkan analisa tim ahli meteorologi BMKG hingga Senin siang mencatat terpaan suhu panas tertinggi melanda wilayah Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur yang mencapai 38,4 derajat celcius.

Kemudian Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Fenomena Khusus BMKG Miming di Jakarta menyebutkan bahwa kondisi suhu panas maksimum lebih dari 37,0 - 37,8 derajat celcius juga terdeteksi menerpa sejumlah wilayah.

Wilayah-wilayah tersebut di antaranya terdeteksi di daerah Majalengka di Jawa Barat, Semarang di Jawa Tengah, hingga Bima di Nusa Tenggara Barat yang telah berlangsung 24 jam terakhir.

Tim meteorologi BMKG juga menganalisa suhu panas maksimum mencapai 35,4 - 36,4 derajat celcius terjadi di Kota Lampung, Bulungan di Kalimantan Utara, Sikka di Nusa Tenggara Timur, Sidoarjo di Jawa Timur, Pekanbaru di Riau, dan Palembang di Sumatera Selatan.

Kemudian suhu panas maksimum lebih dari 34,6 - 34,9 derajat celcius juga terdeteksi melanda di sebagian besar wilayah Jakarta dan Banten, Kalimantan Barat (Kapuas hulu, Pontianak), Berau di Kalimantan Timur, Luwu Utara di Sulawesi Selatan, dan Kotawaringin Barat di Kalimantan Tengah.

2 dari 2 halaman

Alasan Suhu Panas Maksimum dan Imbauan BMKG

Kondisi suhu panas maksimum harian yang terjadi di sejumlah daerah tersebut diketahui masih berkaitan dengan tutupan awan yang minim serta pergerakan semu matahari yang berada di atas khatulistiwa.

Namun, pihak BMKG menuturkan dari pengamatannya kondisi tersebut masih dalam kategori biasa dan tidak berdampak pada perubahan musim di Indonesia. Kemudian BMKG hanya mengimbau masyarakat untuk mengonsumsi air minum secara cukup dan teratur.

Hal tersebut dilakukan untuk terhindar dari kondisi dehidrasi terutama ketika melaksanakan kegiatan di luar ruangan. BMKG juga mengimbau masyarakat dapat mengenakan pelindung seperti topi atau payung untuk menjaga area kepala dan tubuh dari sinar matahari.

Masyarakat juga diimbau untuk mengenakan kacamata hitam untuk melindungi mata serta menggunakan tabir surya untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV. Selain itu, BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk tidak sembarangan melakukan pembakaran.

Terutama pembakaran apapun di lahan kosong dalam kawasan hutan dan kawasan penampungan sampah. Pemerintah daerah juga diharapkan melakukan penyiraman darat untuk mengurangi potensi kebakaran akibat terik matahari di kawasan hutan atau lahan maupun tempat sampah.

Video Terkini