Liputan6.com, Lampung - Kabupaten Lampung Barat dilanda hujan deras disertai angin kencang, yang memicu fenomena hujan es di beberapa desa, Selasa sore (29/10/2024) sekitar pukul 15.30 WIB. Dalam rekaman video yang beredar, terlihat warga merekam butiran es kecil yang memenuhi teras rumah.
Komandan Kodim 0442 Lampung Barat, Letkol Rinto Wijaya, mengonfirmasi kejadian ini. "Benar, peristiwa itu terjadi kemarin sore sekitar pukul 15.30 WIB di Kecamatan Belalau, Lampung Barat. Ada beberapa pekon yang terdampak hujan es ini," kata Letkol Rinto, Rabu (30/10/2024).
Menurut Rinto, fenomena hujan es berlangsung sekitar 30 menit. Beruntung, tidak ada korban jiwa atau kerusakan rumah warga. "Tim sudah turun ke beberapa lokasi, dan Alhamdulillah tidak ada korban jiwa atau rumah warga yang rusak," jelasnya.
Advertisement
Terpisah, Kepala BMKG Stasiun Klimatologi (Staklim) Pesawaran, Indra Purna, mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem yang sering terjadi pada masa pancaroba atau peralihan musim. Menurutnya, kondisi ini dipicu oleh pemanasan udara yang intens diikuti dengan perubahan cuaca yang signifikan.
“Peristiwa seperti ini biasanya diawali dengan pemanasan udara yang cukup terik, yang umum terjadi pada fase pancaroba. Selanjutnya, perubahan cuaca disertai hembusan angin dan massa udara dingin, yang dapat menyebabkan cuaca ekstrem,” jelas Indra.
Ia menjelaskan, munculnya awan konvektif jenis cumulonimbus, yang kerap kali terbentuk di wilayah dataran tinggi, menjadi indikasi awal adanya perubahan cuaca tersebut.
Awan ini mengandung butiran es yang berpotensi memicu hujan lebat dan angin kencang di area sekitarnya.
Selain itu, masyarakat di dataran rendah juga perlu waspada terhadap panas terik yang mendahului perubahan cuaca signifikan, yang dapat menyebabkan angin puting beliung dan angin kencang.
Indra juga menambahkan bahwa sebagian besar wilayah Lampung diperkirakan sudah memasuki musim hujan mulai awal November.
"Prediksi kami, sebagian besar Lampung akan memasuki musim penghujan pada awal bulan November," jelasnya.
Ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kondisi cuaca yang bisa berubah drastis, terutama di masa peralihan seperti saat ini.