Sukses

Mendag Budi Santoso Sambangi Pabrik Furnitur Ekspor, Disambut Adik Ipar Jokowi

Mendag RI Budi Santoso menggelar kunker perdana di wilayah Solo Raya usai dilantk menjadi menteri dalam Kabinet Merah Putih. Saat melakukan kunker, Budi Santoso disambut oleh adik ipar Presiden ke-7 RI Jokowi, Anjas Wijanarko di Sukoharjo.

Liputan6.com, Solo - Menteri Perdagangan(Mendag) Republik Indonesia (RI) Budi Santoso melakukan kegiatan kunjungan kerja (kunker) ke Solo dan sekitarnya pada Kamis (31/10/2024). Saat mengunjungi sebuah pabrik furnitur untuk pasar ekspor di Kabupaten Sukoharjo, Mendag disambut oleh sejumlah pelaku usaha di industri mebel, kayu dan furnitur, termasuk adik ipar Presiden ke-7 RI Anjas Aryo Wijanarko.

Perusahaan furnitur yang dikunjungi Mendag Budi Santoso dalam kunker perdananya di wilayah Solo Raya yakni PT Mulya Abadi Indocarpentry yang berlokasi di Jalan Ngemul, Sidorejo, Kabupaten Sukoharjo. Kunjungan Budi Santoso yang merupakan putra asli daerah Sukoharjo ini disambut hangat oleh pemilik pabrik dan para pelaku UMKM kerajinan kayu.

Setelah turun dari mobil, Mendag langsung menyalami satu per satu pengusaha industri kerajinan kayu tersebut.  Moen pertemuan antara Mendag dengan adik bungsu Iriana Jokowi itu berlangsung hangat dengan saling berjabat tangan. Kemudian, Budi Santoso juga sempat bercengkerama sebentar dengan adik ipar Jokowi yang memakai kemeja batik lengan panjang berwarna cokelat.

Mendag yang didampingi pemilik pabrik dan para pengusaha kerajinan kayu itu langsung masuk ke dalam pabrik untuk melihat dari dekat proses pembuatan kerajinan kayu berupa furnitur. Ia terlihat beberapa kali memegang kerajinan furnitur yang memang dipasarkan untuk pangsa ekspor ke luar negeri. Saat berkeliling itu, Anjas juga ikut mendampinginya.

Usai melakukan peninjauan pabrik, Mendag mengadakan pertemuan tertutup dengan para pelaku UMKM bidang kerajinan kayu, mebel, dan furnitur. Pertemuan yang berlangsung di lantai 2 kantor perusahaan tersebut berjalan selama kurang lebih satu jam.

2 dari 2 halaman

Tingkatkan Daya Saing

Dalam pernyataannya setelah pertemuan, Mendag Budi Santoso mengungkapkan tiga program Kemendag untuk meningkatkan daya saing produk lokal di di pasar dunia. Program pertama berfokus pada pengamanan pasar dalam negeri dengan meningkatkan daya saing produk lokal.

"Jadi bagaimana pasar Indonesia yang besar ini justru diiisi barang-barang dalam negeri ya, caranya gimana? Ya caranya harus punya daya saing. Kita kalah dengan barang impor karena barang impor itu mempunyai kualitas yang lebih bagus ya. Jadi jangan hanya karena di dalam negeri daya saing kita rendah, kita harus punya daya saing, " jelasnya. 

Program kedua Kemendag adalah perluasan pasar ekspor untuk produk dalam negeri, yang dilakukan melalui berbagai kerjasama perdagangan internasional. Mendag menjelaskan tentang upaya penyelesaian perjanjian bilateral dengan beberapa negara.

"Jadi kita sekarang ini akan menyelesaikan perjanjian bilateral dengan Kanada, Peru, dan Rusia yang mudah-mudahan dalam tiga bulan ini bisa selesai. Tujuannya adalah untuk memperluas akses pasar kita. Ya kita banyak perundingan-perundingan yang dilakukan, " urainya. 

Program ketiga berfokus pada peningkatan kapasitas UMKM untuk melakukan ekspor. Mendag menjelaskan pentingnya memajukan UMKM untuk go global, mengingat rasio kewirausahaan Indonesia baru mencapai 3,47 persen, sementara syarat negara maju adalah 10-12 persen. Ia  juga menekankan peran 40 perwakilan perdagangan Indonesia di luar negeri dalam memasarkan produk UMKM, khususnya furnitur.