Sukses

Warga di 7 Desa Mengungsi Imbas Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki telah menelan korban meninggal dunia sebanyak 10 orang, puluhan lainnya luka-luka, dan ratusan bangunan hangus terbakar.

Liputan6.com, Flores Timur - Setelah erupsi hebat yang terjadi pada Minggu malam (3/11/2024), status Gunung Lewotobi Laki-Laki meningkat dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas), menandakan keadaan yang semakin kritis. Akibat erupsi, material panas, batu api, dan abu vulkanik terlempar hingga radius enam kilometer, menyebabkan kerusakan dan menimbulkan korban jiwa.

Dari data sementara, erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki telah menelan korban meninggal dunia sebanyak 10 orang, puluhan lainnya luka-luka, dan ratusan bangunan hangus terbakar.

Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Ariasandy mengatakan warga dari tujuh desa sekitar, yaitu Desa Klatanlo, Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, Boru Kedang, Pululera, dan Nawakote, terpaksa mengungsi menuju perbatasan Kabupaten Sikka dan Kecamatan Titehena di Kabupaten Flores Timur.

Menurutnya, upaya penyelamatan terus dilakukan oleh personel Polres Flotim, TNI dan tim Tagana terhadap korban meletusnya gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hingga kini, personel gabungan masih terus beroperasi di wilayah yang terdampak parah, termasuk membersihkan akses jalan dan memastikan para pengungsi mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.

Evakuasi korban dilakukan dengan prioritas pada keselamatan, terutama bagi warga yang mengalami luka parah atau tertimpa reruntuhan bangunan.

"Proses evakuasi akan terus berlanjut untuk memastikan seluruh warga bisa diselamatkan dan dipindahkan ke lokasi yang lebih aman," kata Ariasandy.

Kehadiran dan kesiapsiagaan Polres Flotim serta tim gabungan diharapkan dapat meminimalisasi korban dan membantu warga bangkit dari bencana yang melanda.

"Dalam proses evakuasi, tim berfokus untuk memastikan keselamatan warga," katanya.

2 dari 3 halaman

Naik Status Jadi Awas

Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur NTT, naik status menjadi Awas (Level IV). Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-Laki dari level III Siaga menjadi Level IV awas mulai 3 November pukul 24.00 Wita.

Kepala PVMBG P Hadi Wijaya dalam keterangan yang dilaporkan di Kupang, Senin (4/11/2024) menyebutkan, peningkatan status tersebut berdasarkan hasil evaluasi aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki periode 23 Oktober – 3 November 2024 pukul 18.00 Wita.

"Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas vulkanik pada Gunung Lewotobi Laki-laki yang cukup signifikan," katanya.

Berdasarkan laporan terakhir PVMBG, Gunung Lewotobi Laki-Laki mengalami erupsi pada Senin (4/11/2024), pukul 02.58 Wita. Tinggi kolom erupsi tidak teramati. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 17 mm dan durasi 185 detik.

Masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki dilarang beraktivitas apapun dalam radius 7 Km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki serta sektoral 7 km pada arah Utara-Timur Laut dan 7 Km pada sektor Timur Laut.

Masyarakat diimbau agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yan tidak jelas sumbernya. Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak G unungLewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.

Sepanjang 2024, Gunung Lewotobi Laki-Laki tercatat sudah meletus sebanyak 871 kali. Per hari Minggu (3/11/2024), pukul 24.00 Wita, Gunung Lewotobi Laki-Laki berstatus Awas (Level IV).

3 dari 3 halaman

Apakah Gunung Lewotobi Laki-Laki Masih Aktif?

Berdasarkan laporan PVMBG, menurut hasil pemantauan Minggu (3/11/2024) periode pukul 18.00-24.00 Wita, Gunung Lewotobi Laki-Laki mengalami 1 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 47.3 mm, dan lama gempa 1450 detik, serta 2 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 7.4-10.3 mm, dan lama gempa 32-40 detik, lalu 1 kali Harmonik dengan amplitudo 19.9 mm, dan lama gempa 20 detik.

Pada periode pengamatan itu, Gunung Lewotobi Laki-Laki juga mengalami 1 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 37 mm, dan lama gempa 17 detik, serta 32 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 7.4-47.3 mm, S-P 0.8-2.4 detik dan lama gempa 10-21 detik, lalu 4 kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 14.8-47.3 mm, S-P 4-4.9 detik dan lama gempa 26-34 detik.