Liputan6.com, Serang - Kayla namanya, siswi kelas 2 SDN Kota Baru, Kota Serang, Banten, tidak menyantap nasi bungkus dalam program makan siang bergizi di dalam sekolah, karena dia ingin menikmati bersama orangtuanya di rumah.
Kayla hanya menikmati pisang dan air mineralnya saja. Nasi bungkus berisikan tahu, tempe, telur, ikan, sayur hingga susu kemasan, masih utuh tak disentuh. Agar orangtuanya bisa menikmati makanan dalam keadaan layak santap.
Baca Juga
"Dikasih pisang, susu, makan. Dikasih gratis. Nasi enggak dimakan, mau dibawa pulang untuk emak," jawab Kayla lugu, siswi kelas 2 SDN Kota Baru, Kota Serang, Banten, Senin (4/11/2024).
Advertisement
Polda Banten bersama Dindik Kota Serang sengaja menggelar uji coba makan siang gratis di empat Sekolah Dasar (SD) di Kota Serang. Masakan itu dibuat oleh personel Brimob dan Sabhara, di dapur lapangan milik mereka.
Total, ada sekitar 850 paket nasi bungkus yang dibagikan Polda Banten ke empat sekolah.
"Memang kita kasih kapasitas nasinya agak besar, tujuan kita supaya anak-anak bisa kenyang. Kalau tidak habis, harapan kita, kalau memang masih memungkinkan untuk dibawa tidak masalah, yang penting dalam keadaan baik, nanti sampai rumah tidak di makan terus basi, selama masih bisa di makan ya silahkan (dibawa pulang)," ujar Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto, Senin (4/11/2024).
Uji Coba Makan Siang Gratis
Polda Banten sengaja menggelar uji coba makan siang bergizi gratis ke siswa SD, sebelum diterapkan pemerintah Prabowo Subianto pada 2025 mendatang.
Harapannya, dengan makanan bergizi bisa mengurangi angka stunting dan menyiapkan generasi penerus bangsa demi Indonesia Emas 2045.
"Dengan program Asta Cita yang tentunya program memberikan dukungan makanan bergizi kepada anak sebagai generasi penerus bangsa yang harapannya dapat menjadi sehat, cerdas, membawa manfaat dan berkah bagi masyarakat ke depan," jelasnya.
Advertisement