Liputan6.com, Jakarta -l Mengurangi asupan garam menjadi salah satu fokus utama dalam diet sehat, terutama bagi mereka yang peduli dengan tekanan darah dan kesehatan jantung. Namun, mengurangi garam tidak berarti mengorbankan rasa makanan. Monosodium glutamate (MSG) muncul sebagai alternatif yang menjanjikan.
Leony Susan, seorang dokter gizi, menjelaskan mengapa MSG dapat menjadi pilihan lebih sehat daripada garam dan bagaimana bahan ini dapat mendukung diet yang lebih baik.
1. Kandungan Natrium yang Lebih Rendah
Advertisement
Salah satu alasan utama MSG dianggap lebih sehat daripada garam adalah kandungan natriumnya yang jauh lebih rendah. Garam meja mengandung sekitar 40% natrium, sedangkan MSG hanya sekitar 12%.
Baca Juga
Penelitian dari American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa substitusi MSG untuk garam dapat secara signifikan menurunkan asupan natrium tanpa mempengaruhi rasa, mendukung diet yang lebih sehat dan seimbang.
2. Meningkatkan Rasa Tanpa Menambah Garam
MSG dikenal karena kemampuannya untuk meningkatkan rasa umami, yang memberikan sensasi gurih yang mendalam pada makanan.
“Kami menggunakan MSG dalam berbagai hidangan untuk memperkuat rasa alami bahan makanan. Ini memungkinkan kami mengurangi garam sambil tetap menyajikan rasa yang memuaskan,” kata Leony.
Menurut Food Chemistry, MSG mampu memperkaya rasa tanpa menambah natrium secara berlebihan, menjadikannya pilihan ideal untuk diet rendah garam.
3. Keamanan dan Bukti Ilmiah
MSG sering menjadi sasaran kritik, tetapi banyak studi menunjukkan bahwa MSG aman dikonsumsi dalam jumlah moderat. World Health Organization (WHO) dan Food and Drug Administration (FDA) mengonfirmasi bahwa MSG tidak menyebabkan efek samping negatif jika dikonsumsi sesuai pedoman.
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition menunjukkan bahwa MSG tidak berhubungan dengan masalah kesehatan ketika digunakan dalam jumlah yang wajar.
4. Efisiensi dalam Penggunaan
Dalam hal efisiensi, MSG juga menawarkan keuntungan. Karena MSG lebih efektif dalam meningkatkan rasa dibandingkan garam, hanya sedikit yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang sama.
“Dengan menggunakan MSG, kami bisa mengurangi penggunaan garam dan biaya bahan baku, sekaligus tetap menyajikan makanan dengan cita rasa yang kuat,” ujar Leony.
Penelitian dari International Food Information Council (IFIC) menunjukkan bahwa MSG dapat menggantikan garam dengan lebih efektif, membantu mengurangi pengeluaran operasional tanpa mengorbankan kualitas makanan.
Pengalaman Leony Susan di Ayam Bengis
Leony Susan mengaplikasikan MSG di Ayam Bengis Resto sebagai bagian dari komitmennya untuk menyajikan makanan yang sehat dan lezat.
“Kami percaya bahwa kesehatan dan rasa tidak perlu saling bertentangan. Dengan MSG, kami dapat menjaga kualitas rasa sambil mengurangi asupan natrium, sesuai dengan kebutuhan diet pelanggan kami,” kata Leony.
Leony juga mengedukasi pelanggan tentang manfaat MSG.
“Kami sering memberikan informasi kepada pelanggan mengenai manfaat MSG dan bagaimana penggunaannya dapat mendukung pola makan sehat mereka. Reaksi mereka sangat positif ketika mereka memahami keuntungan dari penggunaan MSG,” tambahnya.
MSG menawarkan banyak manfaat sebagai pengganti garam, termasuk kandungan natrium yang lebih rendah, kemampuan untuk meningkatkan rasa tanpa menambah garam, serta keamanan yang telah terbukti. Leony Susan dari Ayam Bengis Resto menunjukkan bagaimana MSG dapat digunakan dengan bijak untuk mendukung diet yang sehat dan seimbang.
Dengan bukti ilmiah yang mendukung penggunaan MSG dan pengalaman praktis dari para ahli kuliner, jelas bahwa MSG dapat menjadi alternatif yang lebih sehat dibandingkan garam.
“Kami berkomitmen untuk menyajikan makanan yang tidak hanya enak tetapi juga mendukung kesehatan pelanggan kami. MSG adalah solusi yang membantu kami mencapai kedua tujuan tersebut,” tutup Leony.
Menggunakan MSG dalam masakan sehari-hari adalah langkah cerdas untuk menjaga rasa makanan yang lezat sambil mengelola asupan natrium, mendukung gaya hidup sehat untuk seluruh keluarga.
Advertisement