Liputan6.com, Kepri - Spance merupakan permainan tradisional khas Riau. Permainan ini mirip dengan permainan panco yang sudah menjadi olahraga adu kekuatan yang umum di masyarakat.
Bedanya, posisi pemain spance tidak dilakukan sambil duduk, melainkan tiarap. Permainan ini hanya terdapat di Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau.
Mengutip dari disbud.kepriprov.go.id, spance umumnya dilakukan oleh oleh anak laki-laki hingga remaja. Rentang usianya antara 5 hingga 16 tahun.
Advertisement
Baca Juga
Tak jarang, permainan ini juga kerap dilakukan oleh orang dewasa. Terdapat beberapa aturan permainan dalam spance.
Aturan pertama adalah pemain harus saling bertiarap sambil berhadapan. Tangan kanan masing-masing pemain saling berpegangan.
Selanjutnya sesuai aba-aba wasit, kedua pemain akan mengeluarkan seluruh tenaga untuk mengalahkan lawan dengan cara menjatuhkan tangan lawan ke lantai. Pemain yang tangannya jatuh ke lantai lebih dulu dianggap kalah.
Permainan ini dapat diulang dari awal setelah satu ronde selesai. Pemain yang kalah juga bisa diganti dengan pemain lainnya untuk bertanding.
Sebagai permainan hiburan, spance bisa dilakukan di mana saja. Umumnya, masyarakat sekitar menggelar spance pada siang atau sore hari di teras maupun di dalam rumah.
Permainan spance tidak memerlukan peralatan khusus apa pun. Para pemain hanya perlu menyiapkan kekuatan dan konsentrasi pada kedua tangan untuk menjatuhkan lawan.
Permainan tradisional ini masih terus dimainkan oleh anak-anak hingga remaja di Kabupaten Lingga, Kepri. Permainan spance sekaligus menjadi kekayaan Nusantara yang harus dilestarikan.
Â
Penulis: Resla