Liputan6.com, Cilacap - Ini adalah cerita tentang Rashid dan Yousuf, dua orang berkewarganegaraan Libya yang tengah belajar di sekolah penerbangan Perkasa Flight School. Keduanya mendarat darurat di Pantai Cemara Sewu, Desa Karangbenda, Adipala, Cilacap, saat latihan terbang dengan pesawat latih, Senin (11/11/2024).
Sebagai bagian dari pelatihan penerbangan, keduanya latihan terbang dengan pesawat latih. Mereka bertolak dari Bandara Tunggul Wulung, Cilacap, Senin pagi.
Namun, beberapa saat setelah terbang, keduanya mengirim sinyal distress atau marabahaya dari pesawatnya. Mereka berdua terpaksa mendarat darurat di Pantai Cemara Sewu karena pesawatnya bermasalah.
Advertisement
Basarnas Cilacap menerima sinyal distress yang dipancarkan Rashid dan Yousuf pukul 09.32 WIB. Basarnas kemudian melacak titik koordinat sinyal. Setelah ketemu, mereka mengirim satu regu penyelamat ke lokasi.
Kepala Kantor SAR Cilacap, M Abdullah mengatakan, sinyal distress terdeteksi dari Cospas Sarsat. Seketika ia langsung memberangkatkan satu tim rescue ke lokasi kejadian untuk mengecek kondisi pesawat serta personilnya.
Sampai di lokasi, teridentifikasi pesawat latih itu milik Perkasa Flight School. Sementara kedua siswa penerbangan itu ditemukan dalam keadaan selamat.
Kepala Bandara Tunggul Wulung, Suroso menyatakan pihaknya tengah memeriksa pesawat latih itu. Pengecekan dilakukan teknisi bandara dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Mereka menggelar investigasi untuk mencari penyebab mpendaratan darurat. Perkasa Flight School kemudian memindahkan pesawat kembali ke Bandara Tunggul Wulung.