Liputan6.com, Purwakarta - Kecelakaan di Tol Cipularang kerap terjadi. Banyak jalan turunan dengan medan berkelok yang mungkin menjadi salah satu penyebabnya. Senin sore (11/11/2024), kecelakaan di tol penghubung Jakarta-Bandung itu kembali terjadi. Kali ini melibatkan 17 kendaraan yang tengah melaju dari arah Bandung menuju Jakarta. Lokasi kejadiannya di sekitar KM 92 jalur B yang secara teritorial masuk ke wilayah Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta.
Selama ini, kasus kecelakaan di Tol Cipularang menjadi perhatian serius seluruh pihak. Mungkin, sampai saat ini jalur bebas hambatan tersebut masih menjadi momok menakutkan bagi para pengguna jalan. Apalagi, jika menilik dari seringnya terjadi kecelakaan di jalur tersebut.
Tak jarang juga, banyak pihak yang mengaitkan kasus kecelakaan yang terjadi di jalur tersebut selama ini dengan hal-hal mistik. Namun, ada juga yang meyakini kecelakaan tersebut akibat faktor kelalaian manusia (human error).
Advertisement
Cukup beralasan jika faktor human error menjadi penyebabnya. Mengingat, saat melaju di jalur tol biasanya para pengendara selalu ingin memacu kendaraannya dengan kecang. Di sisi lain, kendaraan mereka tidak bisa mengantisipasi laju kendaraanya.
Kengerian jalur Tol Cipularang, ternyata tak hanya jadi perhatian masyarakat. Tapi, juga jadi perhatian petugas kepolisian di wilayah ini. Apalagi, dari hasil pemetaan di jalur bebas hambatan tersebut terdapat beberapa titik yang rawan terjadi kecelakaan.
KBO Satlantas Polres Purwakarta, IPTU Jamal Nasir tak menampik hal itu. Dari hasil pemetaan jajarannya, menyimpulkan jika di Tol Cipularang ada yang dianggap rawan kecelakaan (black spot).
"Untuk di Cipularang, ada sekitar 10 kilometer yang dianggap rawan kecelakaan. Yakni, dari mulai KM 97 sampai KM 88, baik dari arah Bandung ke Jakarta maupun sebaliknya," ujar Jamal saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (12/11/2024).
Menurut Jamal, hasil pemetaan ini menilik dari intensitas kecelakaan yang kerap terjadi di titik-titik tersebut. Termasuk kecelakaan beruntun yang kemarin terjadi, itu lokasinya berada di titik rawan kecelakaan.
"Kondisi di jalur rawan ini memang cukup berbahaya. Salah satunya, turunan curam dan tanjakan terjal," jelas dia.
Dalam kesempatan ini, pihaknya juga memgimbau kepada seluruh pengguna jalan agar berhati-hati saat berkendara di jalur tersebut. Selain kondisi badan harus fit, kendaraan yang digunakan pun harus dalam kondisi prima.
"Taati peraturan rambu lalu lintas yang ada. Hati-hati saat berkendara, apalagi jika cuaca sedang turun hujan. Periksa kendaraan sebelum berangkat, guna meminimalisasi terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," pungkasnya.
Polisi Olah TKP Kecelakaan di Tol Cipularang
Pihak kepolisian hari ini, Selasa (12/11/2024), melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) terkait insiden kecelakaan di Tol Cipularang KM 92.
Karena itu, pengalihan arus lalu lintas di sekitar lokasi diberlakukan.
"Jadi sudah diberlakukan kembali pengalihan arus dari Bandung ke Jakarta melalui GT Cikamuning. Jadi keluar exit tol Cikamuning lewat arteri Purwakarta masuk kembali pintu tol Sadang," ucap Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Jules, Abraham Abast saat dikonfirmasi.
Untuk olah TKP ini, kepolisian menggunakan Traffic accident analysis (TAA) yang merupakan salah satu metode yang digunakan Polri dalam menginvestigasi kasus kecelakaan. Diperkirakan proses olah TKP akan berlangsung maksimal hingga 1 satu jam.
"Saat pelaksanan olah TKP jalur tersebut akan ditutup total kurang lebih 30 menit sampai maksimal 1 jam. Yang kita berlakukan olah TKP menggunakan TAA di jalur B yang kita utamakan. Jadi yang jalur Bandung ke Jakarta," jelas Jules.
Advertisement
Truk Melaju dengan Posisi Gigi Tinggi
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Aan Suhanan memastikan ada sebanyak 17 kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan beruntun di ruas Tol Cipularang KM 92 jalur B (arah Bandung ke Jakarta) pada Senin (11/11/2024) sore tadi.
"Dalam kecelakaan ini, ada korban meninggal dunia 1 orang," ujar Aan saat meninjau para korban kecelakaan beruntun Tol Cipularang yang dirawat di RS Abdul Radjak Purwakarta, Senin malam.
Aan menjelaskan, dalam peristiwa tersebut ada 17 kendaraan yang telah dievakuasi. Sedangkan jumlah korban luka dari peristiwa ini sebanyak 27 orang, tiga di antaranya mengalami luka berat dan perlu mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.
Saat ini, kata Aan, jajaran kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mencari tahu penyebab pasti kecelakaan beruntun tersebut. Polisi masih menggali faktor yang menjadi penyebab truk tersebut hilang kendali hingga memicu tabrakan beruntun.
"Untuk penyebabnya masih diselidiki. Apakah faktor human error, faktor kendaraan atau kondisi jalan dan cuaca. Lengkapnya, besok kami akan menggelar olah TKP," ujarnya.
"Pengemudinya masih dirawat. Kita sudah ke TKP, didapat fakta truk ini melaju di jalan menurun dengan posisi perseneling 4 atau posisi gigi tinggi. Untuk kendaraan truk, masih dalam proses evakuasi, mudah-mudahan cepat beres agar jalur tersebut bisa kembali dilalui," katanya menambahkan.
Sementara untuk sopir truk, kata Aan, sampai saat ini belum bisa diperiksa karena masih mengalami trauma. Pasca-kecelakaan ini, jajaran Polres Purwakarta juga telah menurunkan tim untuk memberikan trauma healing terhadap para korban.