Sukses

Tangis Bahagia Para Warga Binaan Pemasyarakatan Saat Bertemu Anak di Hari Ayah

Tangis haru dan kebahagiaan dari anak-anak terpancar saat mereka bisa memeluk, mencium hingga bermanja dengan sang ayah yang menjadi warga binaan pemasyarakatan (WBP) di dalam Rutan Kelas IIB Serang.

Liputan6.com, Serang - Tangis haru dan kebahagiaan dari anak-anak terpancar saat mereka bisa memeluk, mencium hingga bermanja dengan sang ayah yang menjadi warga binaan pemasyarakatan (WBP) di dalam Rutan Kelas IIB Serang. Para anak-anak nampak berlari mendekat kemudian memeluk sang ayah yang mereka rindukan, karena tidak bisa bertemu setiap waktu, lantaran berada dibalik jeruji besi.

Sang ayah juga manusia biasa, mereka tak bisa menahan air mata menetes, karena bisa memeluk dan mencium anak-anak yang dirindukan. Jika saat menjadi manusia bebas, sang ayah bisa setiap waktu bermain, mencium, memeluk dan berbincang dengan anaknya. Namun kini, karena harus menjalani masa tahanan akibat perbuatannya, kebebasan mereka bertemu sang buah hati terenggut sesaat.

"Peringatan Hari Ayah dilakukan sebagai bentuk perhatian kami bagi para WBP, agar bisa berjumpa dan bermain dengan anak dan istrinya di sela-sela menjalani hukuman," ujar Kepala Rutan Kelas IIB Serang, Marthen Butar Butar, Selasa (12/11/2024). 

Berbagai aktivitas pun digelar Rutan Kelas IIB Serang, agar kerinduan sang ayah dengan anaknya bisa sedikit terobati. Mulai dari lomba menggambar bersama anak hingga lempar tangkap bola dilakukan. Pihak Rutan Kelas IIB Serang berharap, momentum Hari Ayah bisa menjadikan WBP bisa semakin lebih baik dalam menjadi kehidupan dan tidak mengulangi kesalahannya lagi ke depan. Karena, waktu bersama keluarga sangat penting. "Kita sempat terbesit mau ngasih apa ke mereka, dan karena rata-rata mereka juga yang disini tinggal jauh dari keluarga, dan keinginan mereka ingin ketemu anak," terangnya.

2 dari 2 halaman

Suasana Haru

Marthen menyatakan merasa terharu melihat senyum dan tangis kebahagiaan dari orang tua serta anak-anak bisa berkumpul di dalam Rutan Kelas IIB Serang. Dia meyakini, ada rasa rindu mendalam dari keluarga untuk cepat berkumpul kembali seperti sedia kala. "Kami berharap agar momen pertemuan para WBP dengan anak dan istrinya, dapat memberikan pencerahan untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik sehingga tak mengulangi perbuatannya di kemudian hari," jelasnya.