Liputan6.com, Surabaya - Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 3, Tri Rismaharini atau Risma disambut hangat civitas akademika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya saat menghadiri Dies Natalis ke-64 kampus tersebut, Senin (11/11/2024).
Kehadiran di Graha ITS membawa kembali ingatan kolektif saat Risma sebagai wali kota mampu mentransformasi Surabaya meraih ratusan apresiasi internasional, antara lain Wali Kota Terbaik Dunia 2014 dan 2015, serta 50 Tokoh Besar Dunia versi Fortune 2015 (peringkat 24).
Kehadiran Risma di ITS seperti bernostalgia. Banyak guru besar ITS yang memberi ucapan selamat datang. Salah satu di antaranya Prof Dr Ir Muhammad Nuh DEA sebagai ketua Majelis Wali Amanat (MWA) ITS periode 2021 – 2026, saat membuka Acara Dies Natalis ke-64 ITS.
Advertisement
Dalam hal ini, Risma hadir sebagai salah satu dari tiga tokoh yang pernah menerima gelar Doktor Honoris Causa di kampus tersebut.
Penghargaan saat itu diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi besar Risma dalam pengembangan kota, baik di bidang pemerintahan, infrastruktur, maupun lingkungan.
Rektor ITS, Prof Dr Bambang Pramujati, menilai Risma sebagai sosok yang sangat berjasa dalam mengubah wajah Surabaya menjadi lebih baik dan modern.
"Kami di ITS sangat menghargai Bu Risma, karena selama beliau menjabat sebagai Wali Kota Surabaya, banyak program yang telah menginspirasi kam. Apalagi Bu Risma adalah produk asli ITS (mulai Insinyur sampai Doktor Honoris Causa)," ungkap Bambang.
"Kami (juga) sempat bekerja sama dengan beliau saat menjabat di Kemensos, terutama dalam pengembangan kapal dan sepeda motor listrik (e-Trail) serta berbagai program lainnya yang memberikan dampak positif bagi kemaslahatan umat. Hubungan antara ITS dan Bu Risma sangat erat; beliau memberikan ruang bagi kami untuk terus berkembang," lanjutnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua Senat Akademik ITS, Prof Dr Syafsir Akhlus, dirinya mengaku mengalami dan merasakan kepemimpinan Risma saat menjadi Wali Kota Surabaya.
"Saya merasakan bagaimana dampak perubahan besar yang telah dilakukan beliau (Risma). Perubahan-perubahan itu saya rasakan sangat signifikan. Dan kita bisa membandingkan masa kepemimpinan beliau dengan kondisi sebelumnya dan sekarang," tegasnya.
Syafsir memberi apresiasi tinggi atas kinerja Risma semasa menjadi wali kota Surabaya. Risma, bagi dia, adalah pemimpin berdedikasi dan ikhlas dalam menjalankan amanah sebagai pemimpin.
"Bukan hanya saya, anak saya pun juga memberi apresiasi kepada Bu Risma. Waktu bertemu di Paris, dia juga sempat minta berfoto bersama Bu Risma," katanya.
ITS Kawan Kolaborasi
Risma, yang telah lebih dari satu dekade mengabdikan diri untuk Kota Surabaya, merasa terhormat atas penghargaan yang dia terima. Dia menceritakan perjalanan kariernya yang sangat terkait erat dengan ITS.
"Semua yang saya capai ini berawal dari sini, dari ITS. Dari S1 hingga S3, saya menempuh pendidikan di ITS. Selama saya menjabat sebagai Kepala Bappeda dan Kepala Dinas Kebersihan, ITS banyak membantu kami dalam berbagai hal teknis, termasuk dalam sistem e-budgeting, pengelolaan sampah, hingga pengelolaan kota yang lebih efektif," tuturnya.
Risma juga menceritakan penerapan teknologi dalam pengelolaan kota yang memungkinkan masyarakat berinteraksi dengan pemerintah melalui sistem elektronik.
Salah satunya adalah sistem e-budgeting yang diperkenalkan untuk mempermudah proses perencanaan dan pengelolaan anggaran daerah.
"Selama saya menjabat, kami banyak menggunakan sistem elektronik untuk berbagai hal, seperti pengelolaan KTP, pengawasan kota, hingga Musrenbang. Semua itu menjadi lebih transparan dan memudahkan masyarakat dalam berinteraksi dengan pemerintah," terang Risma.
Lebih lanjut, Risma juga menyebutkan bahwa sistem pengelolaan sampah yang efektif di Surabaya banyak dipengaruhi oleh kolaborasi antara pemerintah kota dan ITS, yang turut berkontribusi dalam pengembangan teknologi pengelolaan sampah secara elektronik.
Advertisement