Sukses

Hari Toleransi Internasional, Simak Rekomendasi Film Tentang Toleransi

Hari Toleransi Internasional dideklarasikan oleh UNESCO dalam HUT ke-50 PBB pada 16 November 1995. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk merayakan Hari Toleransi Internasional, salah satunya menonton film.

Liputan6.com, Yogyakarta - Hari Toleransi Internasional atau International Day of Tolerance diperingati setiap 16 November. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran untuk saling menghargai perbedaan.

Hari Toleransi Internasional dideklarasikan oleh UNESCO dalam HUT ke-50 PBB pada 16 November 1995. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk merayakan Hari Toleransi Internasional, salah satunya menonton film.

Mengutip dari berbagai sumber, berikut rekomendasi film toleransi:

1. Indonesia Bukan Negara Islam (2009)

Film Indonesia Bukan Negara Islam adalah film dokumenter yang disutradarai oleh Jason Iskandar. Film ini bercerita tentang perbedaan agama di sekolah.

Kisahnya berfokus pada dua anak laki-laki bernama Bambang dan Galih. Keduanya menganut agama Islam dan bersekolah di Canisius College (CC) atau Kolese Kanisius, Jakarta.

Meskipun bersekolah di tempat yang minoritas agama Islam, Bambang dan Galih tetap bisa beribadah tanpa ada hambatan atau tekanan dari pihak lain. Film yang berisi kolase foto-foto hitam-putih ini dibuat oleh Jason Iskandar sewaktu masih duduk di bangku SMA.

2. ? (Tanda Tanya) (2011)

Film ? (Tanda Tanya) merupakan film garapan Hanung Bramantyo. Film ini dirilis pada 7 April 2011.

Film ini berfokus mengenai keberagaman agama dan ras di masyarakat Indonesia. Kisahnya berpusat pada tiga keluarga yang memiliki agama berbeda dan berasal dari etnis berbeda pula. Namun, mereka saling berkaitan satu sama lain.

Ketika isu ras dan agama mulai bergesekan satu sama lain, konflik di antara mereka pun mulai muncul. Film ini menyampaikan pesan untuk selalu menjunjung tinggi nilai toleransi.

 

2 dari 2 halaman

99 Cahaya di Langit Eropa (2013)

3. 99 Cahaya di Langit Eropa (2013)

Film 99 Cahaya di Langit Eropa disutradarai oleh Guntur Soeharjanto. Film yang dirilis pada 29 November 2013 ini bercerita tentang seorang pria bernama Rangga Almahendra yang sedang menempuh pendidikan Doktor di Austria.

Selama menempuh pendidikan di negeri orang, ia ditemani oleh istrinya, Hanum Salsabiela Rais. Keduanya ternyata menemukan jejak peninggalan Islam di Eropa. Mereka juga mulai memahami bagaimana pandangan beberapa orang Eropa tentang agama Islam.

Film ini juga memuat kisah pertemanan Khan dan Stefan. Keduanya yang memiliki latar belakang agama yang berbeda memegang peran penting dalam film ini. Keduanya sering berdebat, tetapi Rangga selalu mampu menjadi penengah.

4. Lima (2018)

Dirilis pada 31 Mei 2018, film Lima juga bisa menjadi rekomendasi film tentang toleransi untuk memperingati Hari Toleransi Internasional. Film ini digarap oleh lima sutradara Indonesia, yakni Lola Amaria, Shalahuddin Siregar, Tika Pramesti, Harvan Agustriansyah, dan Adriyanto Dewo.

Film Lima adalah film antologi drama Indonesia yang mengangkat nilai-nilai Pancasila. Secara garis besar, film ini berkisah tentang konflik tiga bersaudara berbeda agama. Setelah ibu mereka wafat, konflik di antara mereka mulai muncul.

Bagaimana Maryam dimakamkan memicu perdebatan di antara ketiga anaknya. Maryam adalah seorang muslim, sementara dari ketiga anaknya, yang muslim juga hanya Fara.

5. Ngenest (2015)

Film Ngenest mengangkat isu perbedaan ras Tionghoa yang hidup di Indonesia. Film yang dirilis pada 30 Desember 2015 ini dikemas dalam komedi dan lawakan.

Filmnya berkisah tentang Ernest yang lahir dari keluarga keturunan Cina. Ia tumbuh di masa Orde Baru saat diskriminasi terhadap etnis tersebut masih kental. Ia pun menjadi bulan-bulanan bullying setiap hari.

Film ini merupakan debut penyutradaraan Ernest Prakasa. Kisah dalam film ini diangkat berdasarkan pengalaman hidup Ernest saat masih SMP hingga pertemuannya dengan sang istri, Meira.

 

Penulis: Resla