Sukses

Tangis Histeris Ibu, Ini Permintaan Khusus Ayah Siswi MI Korban Pembunuhan di Banyuwangi

Doni Nurchusaeri, ayah CAN 7 tahun, bocah korban pembunuhan disertai dugaan pemerkosaan di Banyuwangi minta dipertemukan dengan pelaku apabila nantinya telah terungkap.

Liputan6.com, Banyuwangi - Doni Nurchusaeri, ayah CAN 7 tahun, bocah korban pembunuhan disertai dugaan pemerkosaan di Banyuwangi minta dipertemukan dengan pelaku apabila nantinya telah terungkap. 

Hal tersebut disampaikan Doni saat menerima Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi dan Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra di rumah duka 

“Apabila pelaku sudah ketemu, saya minta ketemu dengan pelaku. Saya ingin bertanya kenapa berbuat sadis seperti itu,” kata Doni sambil terus terisak, Sabtu (16/11/2024).

Selain itu, ia juga meminta pihak kepolisian untuk menurunkan satuan K9 atau anjing pelacak untuk mendeteksi siapa pelaku yang telah menghabisi nyawa putrinya dengan keji. 

Doni juga berharap dukungan dari semua pihak untuk mempercepat proses penemuan pelaku serta pendampingan hukum atas kasus yang menimpa keluarganya.

Sedangkan, ibu korban masih histeris dan belum bisa ditemui serta diajak berkomunikasi karena masih shock.

Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi tak kuasa menahan tangisnya saat mengunjungi rumah CNA di Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi  

CNA adalah bocah berusia 7 tahun yang menjadi korban pembunuhan diduga disertai pemerkosaan saat perjalanan pulang sekolah pada Rabu, (13/11/2024).

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Perbuatan Pelaku di Luar Batas Kemanusian

Bersama dengan pelayat, Arifah melantunkan doa-doa untuk bocah yang dikenal periang oleh orang-orang yang dikenalnya, baik lingkungan sekolah maupun tempat tinggalnya. 

“Semoga keluarga berikan kekuatan, kesabaran dan ketabahan atas musibah dan ujian yang dihadapi,” harap Arifah. 

Arifah juga mengutuk kejadian keji tersebut dan mengatakan bahwa perbuatan pelaku adalah perbuatan yang telah di luar batas kemanusiaan. 

“Sangat keji dan tidak manusiawi,” ujar Arifah. 

Dia meyakini, saat ini semua pihak khususnya kepolisian berharap identitas pelaku segera terungkap dan negara siap hadir untuk mendampingi kasus tersebut hingga tuntas.