Liputan6.com, Yogyakarta - Malam Anugerah Festival Film Indonesia (FFI) telah digelar pada Rabu (20/11/2024) di ICE BSD, Tangerang. Sederet insan perfilman terbaik Tanah Air telah mendapatkan anugerah Piala Citra di beberapa kategori nominasi berkat kecakapannya dalam berakting.
Pada malam tersebut, film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film (JESEDEF) pulang dengan memborong tujuh Piala Citra. Film garapan Yandy Laurens ini meraih tujuh penghargaan dari total 11 nominasi.
JESEDEF meraih Piala Citra untuk kategori nominasi Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik (Sheila Dara Aisha), Pemeran Pendukung Pria Terbaik (Alex Abbad), Lagu Tema Terbaik (Donnie Maula - Bercinta Lewat Kata), Penulis Skenario Asli Terbaik (Yandy Laurens), Pemeran Utama Pria Terbaik (Ringgo Agus Rahman), Pemeran Utama Perempuan Terbaik (Nirina Zubir), dan Film Panjang Terbaik. Menariknya, kemenangan empat pemeran dari satu film yang sama merupakan yang pertama kali terjadi di sepanjang sejarah FFI.
Advertisement
Baca Juga
"JESEDEF ditulis di masa pandemi. Kehidupan kita tidak aman di masa pandemi, tapi dia (istrinya, Joan) masih percaya untuk menyuruh saya masuk ke ruang bekerja dan menulis JESEDEF. Sebuah proyek yang belum ada investornya," kata Yandy Laurens saat menerima penghargaan.
Yandy berterima kasih kepada Cerita Films dan Imajinari yang mau menerima ide uniknya untuk membuat film dengan gambar hitam-putih. Ia bercerita bahwa film tersebut sebelumnya telah mendapat banyak penolakan dari produser dan investor.
"Katanya boleh, tapi berwarna," ujarnya mengingat beberapa penolakan untuk JESEDEF kala itu.
Yandy mengatakan dirinya merasa disambut baik oleh industri perfilman Tanah Air. Yandy Laurens memulai karier penyutradaraannya melalui film-film pendek dan web series dengan cerita unik, seperti Sore: Istri dari Masa Depan, Mengakhiri Cinta dalam 3 Episode, Yang Hilang dalam Cinta, hingga beberapa video musik untuk musisi Indonesia.
Adapun Piala Citra yang didapatkan Ringgo Agus Rahman merupakan yang pertama kali di sepanjang kariernya sebagai aktor. Total, ini merupakan nominasi kelima yang ia dapatkan.
"Selama ini, piala ini selalu jauh buat saya," ujar Ringgo memilai speech-nya yang emosional.
Sementara untuk Nirina Zubir, Piala Citra FFI 2024 merupakan piala keduanya setelah 18 tahun. Ia terakhir kali menyabet Piala Citra lewat film Heart (2006).
Nirina Zubir mengatakan, perjuangan JESEDEF cukup panjang, sehingga kemenangan ini diharapkan bisa membuat film Indonesia terus berkembang dan bervariasi ke depannya. Ia mengajak sineas Indonesia untuk berani membuat film dengan genre berbeda. Nirina juga meminta para investor untuk percaya pada kreatifitas dan imajinasi para insan perfilman Indonesia.
Â
Penulis: Resla