Sukses

Ariana Grande Main Film Wicked, Berhasil Perankan Karakter Glinda yang Jadi Impiannya

Belakangan ini film Wicked berhasil menarik perhatian publik secara internasional. Penyanyi Ariana Grande juga mendapatkan pujian atas perannya sebagai karkater Glinda yang selalu ia mimpikan untuk diperankan.

Liputan6.com, Bandung - Film fantasi “Wicked” telah resmi tayang di seluruh bioskop Indonesia sejak Rabu (20/11/2024). Film yang diperankan oleh Ariana Grande dan Cynthia Erivo ini merupakan adaptasi atau prekuel dari musikal legendaris The Wizard of Oz.

Selain itu, filmnya digarap oleh sutradara kondang Hollywood yaitu Jon M. Chu yang dikenal sebagai sutradara film Crazy Rich Asian dan Now You See Me 2. Baru-baru ini Wicked juga berhasil meraih rating hampir sempurna di Rotten Tomatoes meskipun baru tayang.

Melansir dari Screenrant film Wicked meraih skor 99% dari penonton hingga 91% dari pengulas di situs tersebut. Film berdurasi 2 jam 40 menit itu mengusung tema fantasi hingga pop musical.

Kisahnya mengangkat tentang sisi lain Negeri Oz yang belum pernah diceritakan sebelumnya. Wicked juga menceritakan kisah persahabatan penuh haru dan perjalanan menarik dari karakter yang diperankan Ariana dan Cynthia.

Sebagai informasi, Ariana Grande berhasil berperan sebagai karakter ikonik bernama Glinda yang digambarkan sebagai gadis populer dan menghabiskan waktu belajar di Universitas Shiz di Negeri Oz.

Sementara Cynthia Erivo berperan sebagai karakter utama bernama Elphaba sosok wanita muda yang tidak kalah ikonik. Namun, karakternya diceritakan sebagai orang yang sering kali disalahpahami karena kulitnya yang berwarna hijau.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 4 halaman

Impian Ariana Grande Berperan Sebagai Glinda

Penyanyi Ariana Grande ternyata sudah lama memiliki mimpi untuk berperan sebagai karakter Glinda. Keinginannya tersebut bahkan dibagikan olehnya secara terang-terangan kepada publik.

Selain itu, Ariana juga menceritakan bahwa ambisinya untuk mendapatkan peran Glinda tidak main-main. Pasalnya ia harus mempersiapkan diri selama berbulan-bulan untuk mengikuti audisi karakter tersebut.

“Secara vokal, ini sangat berbeda dari apa yang biasa saya nyanyikan. Jadi, saya mulai berlatih setiap hari dengan pelatih vokal saya selama dua setengah bulan, tiga bulan sebelum audisi pertama saya,” kata Ariana.

Perempuan berusia 31 tahun itu juga menyebutkan bahwa ia telah berjuang keras untuk bisa berperan dalam karakter yang mimpikan. Terutama untuk berlatih secara maksimal agar berhasil.

“Saya ingin bisa melakukannya dan benar-benar menjadi dirinya. Saya mengerahkan segalanya untuk itu dan menghentikan semua hal lainnya,” kata Ariana.

3 dari 4 halaman

Keinginan yang Besar untuk Menjadi Glinda

Ariana Grande juga menyebutkan bahwa sebelum audisi ia hanya bisa bekerja keras dan pasrah jika gagal. Namun, dia juga berpikir jika tidak berhasil mendapatkan perna Glinda dia mungkin bisa gila.

“Saya pikir, jika itu (peran Glinda) tidak terjadi. Saya mungkin akan berakhir di rumah sakit jiwa,” ucapnya.

Sementara itu, sutradara film Wicked Jon M. Chu membagikan kisahnya ketika melihat Ariana datang dalam audisi karakter tersebut. Dia menceritakan kehadiran Ariana Grande membuatnya tercengang karena kemampuan akting dan vokalnya.

“Dia tidak berbicara seperti Ariana Grande. Ia tidak bernyanyi seperti Ariana Grande,” ujarnya.

Kemudian Ariana juga sempat membagikan pertemuan pertamanya dengan Cynthia Erivo. Saat itu dia pertama kali bertemu di rumah Ervio dan mengatakan rasa gugupnya ketika bertemu sang artis.

Sebagai informasi, kedua pemeran film Wicked tersebut mulai akrab sejak pertemuan pertama mereka. Kedua artis ini juga disebut-sebut berhasil membawa karakter tersebut menjadi lebih hidup.

4 dari 4 halaman

Sinopsis Film Wicked

Wicked Movie menceritakan tentang dua penyihir yang memiliki ciri khas yang berbeda. Penyihir tersebut adalah Glinda (Ariana Grande) seorang wanita muda yang dikenal banyak orang atau populer.

Kemudian terdapat Elphaba (Cynthia Erivo) seorang wanita muda yang memiliki ciri kulit berwarna hijau namun sering disalahpami hingga dipandang sebelah mata karena kulitnya tersebut.

Suatu hari kedua karakter ini dipertemukan dan dipersatukan sebagai mahasiswa di Universitas Shiz. Keduanya menempuh pendidikan di kampus tersebut di Negeri Oz dan harus berbagi kamar bersama.

Meskipun memiliki karakter yang berbeda keduanya ternyata memiliki keterikatan yang kuat hingga saling bersahabat. Namun, peristiwa tak terduga membuat persahabatan keduanya harus menghadapi tantangan hingga harus memilih jalan berbeda.