Liputan6.com, Sukabumi - Bertempat di Lapang Merdeka Kota Sukabumi, ratusan warga dari Kecamatan Cikole Kota Sukabumi antusias mengikuti jalannya simulasi pemungutan suara yang digelar oleh KPU Kota Sukabumi, Kamis (21/11/2024).
Simulasi ini untuk melayani warga yang akan memberikan suaranya dalam pemilihan wali kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi serta pemilihan gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat dalam pilkada 2024.
Simulasi pencoblosan ini pun disambut dengan antusias dimana terlihat antrian warga yang akan memberikan suaranya di tempat pemungutan suara. Beberapa warga mengaku ikut simulasi tersebut untuk mengetahui alur pemilihan pada 27 November 2024 mendatang.
Advertisement
Baca Juga
“Saya dari RW 04 Gunung Parang, kalau kesulitan nggak ada sih udah seperti biasa, ya pengen ikut aja nanti pemilihannya biar nggak pusing, cuma dua (surat suara), iya lebih mudah karena yang kemarin kan banyak banget yah,” ungkap salah seorang warga, Adinda (35).
Dalam simulasi ini pun dihadiri oleh pemilih disabilitas, di mana pemilih disabilitas mendapatkan bantuan alat tuna netra dan pendampingan untuk membantu kelancaran dalam melakukan pencoblosan.
Salah seorang pemilih disabilitas, Ade Wahyu (57) mengaku sempat kesulitan karena surat suara yang digunakan dalam simulasi tak menjabarkan foto para kandidat paslon.
“Iya kesusahannya karena nggak ada fotonya cukup menjelaskan iya, kata-katanya begini-begini ya dikarenakan sebagai warga Indonesia mungkin kita bertanggung jawab untuk memilih, kita kan mencari pemimpin jujur yah, ya mudah-mudahan ke depannya tidak ada kesulitan asal kita mendaftar itu dilayani dengan cepat,” tutur Ade.
Selain alat bantu baca atau braille, pemilih disabilitas pun bisa didampingi oleh keluarga atau petugas yang tersedia di tempat pemungutan suara (TPS).
Simak Video Pilihan Ini:
510 Warga Pemilih Dilibatkan dalam Simulasi
Divisi Teknis KPU Kota Sukabumi, Dzikrillah mengatakan, dalam simulasi tersebut pihaknya melibatkan daftar pemilih tetap (DPT) yang ada di TPS 1 Kelurahan Gunung Parang berjumlah 510 orang.
Dia menjelaskan, surat suara yang digunakan dalam simulasi ini tak menggunakan gambar atau jumlah angka kandidat paslon, seperti surat suara yang digunakan pada pelaksanaan nanti.
“Jadi dalam surat pemilihan Gubernur kita menggunakan lima pasangan calon (Paslon) dan untuk Walikota empat pasangan calon,” kata Dzikrillah.
Namun, pihaknya memastikan simulasi pemilihan dan penghitungan suara ini tetap menggunakan mekanisme sebagaimana nanti pada pelaksanaan 27 November untuk pemungutan suara di KPPS.
“Sehingga kita tentu memfasilitasi aksesibilitas dari TPS ini baik pemilih disabilitas maupun prioritas. Untuk prioritas diantaranya Manusia Lanjut Usia (Manula), dan ibu hamil kita akan perhatikan mengenai kondisi kesehatannya dan juga untuk tuna netra kita menyiapkan alat bantu seperti huruf braille,” terang dia.
Advertisement