Liputan6.com, Jakarta - Gunung Ibu kembali erupsi pada Senin (25/11/2024), pukul 17.06 WIT. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom abu erupsi Gunung Ibu teramati mencapai 1.200 meter di atas puncak, atau sekitar 2.525 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu erupsi Gunung Ibu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 67 detik.
Baca Juga
Masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Ibu dilarang beraktivitas di dalam radius 4 km dan perluasan sektoral berjarak 5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
Advertisement
Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).
Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoaks), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Sepanjang 2024, Gunung Ibu tercatat sudah meletus sebanyak 2.208 kali. Sampai hari ini, Senin, 25 November 2024, pukul 15.21 WIB, Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara, masih berstatus Siaga (Level III).
Apakah Gunung Ibu Masih Aktif?
Berdasarkan laporn PVMBG, menurut hasil pemantauan Senin (25/11/2024), periode pukul 00.00-06.00 WIT, Gunung Ibu mengalami sebanyak 28 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 9-28 mm, dan lama gempa 30-45 detik, lalu 12 kali gempa Guguran dengan amplitudo 2-13 mm dan lama gempa 25-48 detik, serta 53 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2-7 mm, dan lama gempa 16-37 detik.
pada periode pengamatan itu, Gunung Ibu juga mengalami 3 kali Harmonik dengan amplitudo 2-3 mm, dan lama gempa 51-62 detik, lalu 78 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 2-7 mm, dan lama gempa 4-14 detik, serta 8 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 2-5 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 32-60 detik.
Advertisement