Liputan6.com, Yogyakarta - Orang Jawa memiliki cara khusus untuk mengetahui jenis rezeki seseorang melalui hitungan weton kelahiran. Cara menghitungnya adalah dengan menjumlahkan nilai hari dan pasaran saat kelahiran yang menghasilkan angka neptu.
Mengutip dari beberapa sumber, hitungan neptu 8, 15, 22, dan 29 masuk dalam kelompok Segara Waseso. Kelompok ini memiliki arti yang berhubungan dengan laut dan kekuatan dalam bahasa Jawa.
Wasesa Segara memiliki makna raja lautan, melambangkan limpahan rezeki yang seluas dan sedalam lautan. Orang-orang di bawah naungan ini diramalkan memiliki kehidupan yang makmur dan berlimpah rezeki.
Advertisement
Angka neptu 9, 16, 23, dan 30 termasuk dalam kelompok Semi Pilar. Semi Pilar dalam bahasa Jawa berarti tiang atau penyangga yang penting dalam kehidupan. Arti dari tunggak semi sendiri menggambarkan jodoh yang memiliki rezeki yang tidak berlimpah, tetapi kaya akan nilai-nilai luhur.
Baca Juga
Kelompok Ksatria Berwibawa ditandai dengan angka neptu 10, 17, 24, dan 31. Setiap orang dapat mengetahui kelompoknya dengan menghitung jumlah nilai hari dan pasaran kelahirannya. Weton ini memiliki keberuntungan yang luar biasa dan aura kesuksesan akan terpancar dari pemilik weton tersebut.
Neptu 11, 18, 25, dan 32 masuk dalam kelompok Sinaba. Kelompok Sinaba dalam hitungan Jawa menunjukkan cara menjalani kehidupan dengan baik.
Sumur sinaba dalam konteks primbon Jawa merujuk pada seseorang yang memiliki sifat atau karakteristik tertentu yang mirip dengan sumur, yaitu tempat yang sering dikunjungi orang untuk mendapatkan sesuatu yang dibutuhkan.
Hitungan neptu 12, 19, 26, dan 33 termasuk dalam kelompok Bumi Persegi. Bumi Persegi merupakan salah satu kelompok yang ada dalam kitab primbon Jawa.
Â
Hitungan Pesthi
Pasangan yang beruntung mendapat hasil hitungan pesthi diyakini akan mendapat rumah tangga yang aman, damai, tentram, rukun hingga tua. Meskipun terkadang dilanda masalah, hal tersebut tidak akan sampai merusak keharmonisan yang dimiliki pasangan pesthi.
Kelompok Satria Wirang ditandai dengan neptu 13, 20, 27, dan 34. Perhitungan untuk kelompok ini mengikuti aturan yang sudah ada dalam kitab-kitab Jawa kuno.
Satria Wirang juga merujuk pada seseorang yang selalu terhina atau direndahkan banyak orang. Tapi ternyata, orang tersebut ditakdirkan untuk sukses dan dilimpahi kekayaan di masa depan.
Â
Penulis: Ade Yofi Faidzun
Advertisement