Liputan6.com, Gunungkidul - Dusun Wotawati di Gunungkidul, Yogyakarta, memulai transformasi signifikan menjadi destinasi wisata sejarah pada Juni 2024. Proyek senilai Rp 5 miliar dari Dana Keistimewaan mengubah wajah kampung dengan merenovasi fasad rumah menggunakan bata merah yang menyerupai arsitektur Majapahit dan Mataram Kuno.
Kawasan seluas 12 hektare yang dihuni 500 penduduk ini akan dikembangkan menjadi area wisata komprehensif dengan membangun berbagai fasilitas. Pengembangan mencakup pembangunan homestay, area perkemahan, serta konsep wisata terpadu berbasis pertanian dan peternakan.
Lokasi strategis dusun ini terletak di Ngreyung, Pucung, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tempat ini dikelilingi dua gunung karst dan bekas aliran Sungai Bengawan Solo Purba.
Advertisement
Baca Juga
Pembangunan infrastruktur menjadi fokus utama pengembangan kawasan wisata ini. Akses jalan sepanjang 1,7 kilometer yang belum sepenuhnya diperbaiki akan menjadi prioritas perbaikan untuk mendukung rencana pariwisata.
Keberadaan dusun di bekas aliran Sungai Bengawan Solo Purba menambah nilai historis yang menarik. Lokasi ini berpotensi menjadi daya tarik bagi peneliti dan pengunjung yang tertarik dengan sejarah geologi dan budaya setempat.
Konsep wisata terpadu yang dikembangkan bertujuan mengoptimalkan potensi alam dan budaya Dusun Wota Wati. Masyarakat setempat berperan aktif dalam mendukung transformasi dusun menjadi destinasi wisata bersejarah.
Mengutip dari berbagai sumber, pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan kawasan ini. Dana Keistimewaan dialokasikan untuk memelihara identitas budaya sambil mengembangkan potensi pariwisata.
Dusun Wotawati mempersiapkan diri menjadi destinasi wisata yang menawarkan pengalaman unik. Pengunjung dapat menikmati pemandangan alam, arsitektur bersejarah, serta kehidupan tradisional masyarakat setempat.
(Ade Yofi Faidzun)