Liputan6.com, Medan Sebanyak 110 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Sumatera Utara (Sumut) akan melaksanakan pemungutan suara susulan pada Pilkada serentak 2024.
Hal itu dilakukan menyusul terjadinya bencana alam berupa banjir dan longsor yang mengganggu jalannya pemungutan suara pada hari ini, Rabu (27/11/2024).
"Dampak bencana alam menyebabkan gangguan pada pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di beberapa TPS. Kami bersama stakeholder terkait rapat koordinasi untuk menentukan langkah tindak lanjut," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut, Agus Arifin.
Advertisement
Baca Juga
Hasil rapat koordinasi yang melibatkan perwakilan pasangan calon (paslon), Forkopimda Sumut, dan Bawaslu Sumut, memutuskan akan dilakukan pemungutan suara susulan di 110 TPS yang tersebar di 5 kabupaten/kota.
Rinciannya, Kota Medan sebanyak 56 TPS, Kabupaten Deli Serdang 30 TPS, Kota Binjai 20 TPS, Kabupaten Asahan 2 TPS, dan Kabupaten Nias Induk 2 TPS.
"Khusus Nias Induk, pemungutan suara susulan dilakukan karena adanya kerusakan logistik Pemilu, yang saat ini sedang diselidiki pihak kepolisian," Agus menjelaskan.
Â
Pemungutan Suara Lanjutan
Diungkapkan Agus, selain pemungutan suara susulan, juga dilakukan pemungutan suara lanjutan di 6 TPS, yakni 5 TPS di Medan, dan 1 TPS di Deli Serdang.
Pemungutan suara susulan dan lanjutan akan dilaksanakan selambat-lambatnya 10 hari setelah ditetapkan. KPU Sumut akan memastikan kesiapan logistik dan koordinasi dengan KPU kabupaten/kota terkait penyelenggaraan tersebut.
"Kami imbau masyarakat untuk tetap tenang dan memberikan kepercayaan kepada KPU dalam menyelesaikan proses ini, sesuai dengan ketentuan yang berlaku," Agus menuturkan.
Advertisement
7 Ribuan Warga Medan Terdampak Banjir
Banjir merendam sejumlah kecamatan di Kota Medan bertepatan dengan perhelatan Pilkada serentak 2024. Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, banjir disebabkan meluapnya Sungai Deli dan Babura.
Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kota Medan, Baharuddin Ritonga menyebut, ada 5 kecamatan di Kota Medan terdampak banjir, antara lain Medan Maimun, Medan Johor, Medan Helvetia, Medan Amplas, dan Medan Sunggal.
"Petugas berada di lapangan melakukan evakuasi masyarakat yang terdampak banjir," kata Baharuddin
Data BPBD Medan per pukul 17.00 WIB menyebutkan, ada 2.186 rumah yang terdampak banjir. Dengan ketinggian air pada masing-masing pemukiman bervariatif. Data itu juga menunjukkan ada 3.026 KK dan 7.125 jiwa terdampak banjir.
"Kami terus melakukan pemantauan dan pendataan di lokasi banjir. Kami juga berkoordinasi dengan pihak lingkungan setempat, dan memonitor perkembangan cuaca dari BMKG," Baharudiin mengungkapkan.
Tenda hingga Dapur Umum
BPBD masih melakukan pemantauan di lapangan, dan melakukan sejumlah persiapan, mulai dari persiapan evakuasi warga, pemantauan sungai dan lainnya. BPBD Medan bersama pemangku lainnya sudah mendirikan tenda pengungsian hingga dapur umum.
"Kami imbau masyarakat tetap waspada apabila ada kenaikan debit air," tandasnya.
Advertisement