Liputan6.com, Yogyakarta - Henry, seekor buaya nil yang luar biasa, tercatat sebagai buaya tertua yang masih hidup di dunia dengan usia 123 tahun sejak kelahirannya di delta Okavango, Botswana, pada sekitar tahun 1900. Selama hampir empat dekade, Henry telah menjadi ayah bagi lebih dari 10.000 keturunan dan dikenal sebagai buaya yang dahulu sangat agresif di wilayah perairan tempat tinggalnya.
Mengutip dari berbagai sumber, Henry memiliki panjang lebih dari 5 meter dan berat mencapai 700 kilogram, jauh melampaui ukuran buaya nil rata-rata yang biasanya tumbuh hingga 4,5 meter dengan berat sekitar 410 kilogram. Sejak tahun 1985, Henry telah menetap di Crocworld Conservation Centre di Afrika Selatan, tempat ia kini hidup dengan tenang setelah bertahun-tahun menjadi predator yang ditakuti di habitatnya.
Perjalanan hidup Henry mencerminkan kisah bertahan hidup yang luar biasa, mulai dari masa mudanya yang ganas di delta Okavango hingga masa tuanya yang damai di pusat konservasi. Sepanjang hidupnya, ia telah menjadi saksi perubahan lingkungan dan berkontribusi pada kelangsungan spesiesnya dengan menghasilkan ribuan keturunan yang tersebar di berbagai wilayah.
Advertisement
Baca Juga
Ukuran tubuh Henry yang sangat besar menjadikannya salah satu contoh terbaik dari kekuatan dan ketangguhan buaya nil. Kemampuannya untuk bertahan hidup selama lebih dari satu abad menunjukkan adaptabilitas luar biasa dari spesies ini dalam menghadapi berbagai tantangan lingkungan dan perubahan ekosistem.
Â
Jadi Daya Tarik di Crocworld Conservation Centre
Meskipun kini sudah tua, Henry tetap menjadi daya tarik utama di Crocworld Conservation Centre, menarik perhatian pengunjung dari berbagai penjuru dunia. Kehadirannya tidak hanya sebagai hewan yang mengagumkan, tetapi juga sebagai representasi penting dari upaya konservasi dan pemahaman tentang kehidupan satwa liar.
Sejarah hidup Henry mencakup fase-fase yang berbeda, mulai dari masa mudanya yang liar di delta Okavango hingga masa tuanya yang tenang di pusat konservasi. Perjalanannya menggambarkan evolusi pemahaman manusia tentang konservasi dan pentingnya melindungi spesies-spesies langka.
Kontribusi Henry dalam reproduksi spesiesnya sangat signifikan, dengan lebih dari 10.000 keturunan yang telah dihasilkannya selama hampir empat dekade. Hal ini membuat Henry tidak sekadar seekor buaya, tetapi juga simbol keberlangsungan dan ketahanan hidup di alam liar.
Â
Penulis: Ade Yofi Faidzun
Advertisement