Sukses

Buntut Penembakan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, Mahasiswa Unjuk Rasa Desak Usut Tambang Ilegal

Massa aksi terlihat membawa sejumlah spanduk bertuliskan,"aparat kok main tambang? main tembak-tembak aja", "kalau gak usut copot kapolda", dan tulisan "#reformasi polri".

Liputan6.com, Padang - Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Komite Komunikasi Muda Sumatera Barat melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Kepolisian Daerah (Polda) Sumbar, Jumat (29/11/2024) sore.

Pantauan Liputan6.com, massa aksi terlihat membawa sejumlah spanduk bertuliskan,"aparat kok main tambang? main tembak-tembak aja", "kalau gak usut copot kapolda", dan tulisan "#reformasi polri".

Selain itu aksi unjuk rasa juga diwarnai dengan pembakaran ban di depan pagar gedung Polda Sumbar. Para aksi masa juga meneriakkan kalimat "copot kapolda sumbar".

Para mahasiswa mendesak Polda Sumbar untuk mengusut tambang ilegal yang ada di daerah ini. Salah satu bentuk puncak gunung es dari permasalahan ini terjadi penembakan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ulil Ryanto Anshar.

Koordinator Aksi Taufiqul Hakim menyampaikan aksi kali ini merupakan bentuk kepedulian mahasiswa atas apa yang terjadi di Sumbar saat ini.

"Penembakan AKP Ryanto Ulil Anshar adalah puncak gunung es, pada kenyataannya banyak sumber daya di Sumbar yang dikelola cara-cara ilegal," ujarnya.

Taufiq menyebut, tuntutan kali ini yakni mendesak Kapolda Sumbar mengusut tuntas kasus penembakan AKP Ryanto Ulis Anshar dan juga mengusut tambang ilegal di provinsi ini.

"Kalau Kapolda Sumbar tidak mampu mengusut tuntas tambang ilegal, maka kami minta Kapolri untuk segera mencopot Kapolda dari jabatannya, artinya ia tak mampu," jelasnya.

Diketahui, AKP Ryanto Ulil Anshar merupakan Kasat Reskri Polres Solok Selatan tewas ditembak oleh Kabag Ops Polres Solok Selatan pada Jumat (22/11/2024) dini hari.

Penembakan itu diduga akibat pelau tidak senang atas penangkapan yang dilakukan oleh AKP Ryanto Ulil Anshar terhadap salah seorang terduga pelaku tambang ilegal.

 

Video Terkini