Sukses

Dua Nelayan Gorontalo Utara Ditemukan Meninggal Dunia di Perairan Molantadu

Kedua jasad korban tenggelam ditemukan tidak jauh dari lokasi yang diduga menjadi titik terakhir keberadaan mereka

Liputan6.com, Gorontalo - Dua nelayan asal Desa Molantadu, Kecamatan Tomilito, Gorontalo Utara (Gorut), yang sebelumnya dilaporkan hilang, akhirnya ditemukan. Keduanya ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia pada Senin, 2 Desember 2024. Penemuan kedua jasad ini sekitar pukul 11.50 WITA di Perairan Pantai Sangolonu, Desa Molantadu.

Kedua jasad korban tenggelam ditemukan tidak jauh dari lokasi yang diduga menjadi titik terakhir keberadaan mereka. Korban pertama, Sagaf Abay, ditemukan dekat tanjung pesisir Pantai Sangolonu. Sementara itu, korban kedua, Ramdhan S. Ibrahim, ditemukan terapung tak jauh dari lokasi penemuan pertama.

Keduanya segera dievakuasi oleh Tim SAR Gabungan, yang dibantu masyarakat setempat, sebelum diserahkan ke keluarga. Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo menyampaikan bahwa pencarian dimulai setelah keluarga melaporkan hilangnya kedua nelayan pada Minggu malam, 1 Desember 2024. Tim SAR, yang terdiri dari Basarnas, TNI AL, Babinsa, dan warga, langsung bergerak melakukan pencarian.

"Setelah kami mendapatkan laaporan, pencarian langsung dilakuan di titik pertama tempat pemancingan mereka," kata Heriyanto kepala basarnas Gorontalo.

Operasi SAR berlangsung intensif menggunakan perahu karet, drone, dan alat bantu lainnya. Fokus pencarian mencakup wilayah laut dan pesisir Pantai Molantadu, dengan konsentrasi utama di lokasi yang sebelumnya terlihat tanda senter pada Sabtu malam.

“Tim Basarnas memprioritaskan area sekitar tanjung, yang menjadi titik awal dugaan hilangnya kedua korban,” ujar salah seorang anggota SAR.

Kejadian ini menambah daftar kecelakaan di laut yang kerap melibatkan nelayan tradisional. Basarnas Gorontalo mengimbau masyarakat untuk selalu memastikan kondisi cuaca dan membawa peralatan keselamatan sebelum melaut.

"Kami berharap untuk para nelayan agar selalu melihat kondisi cuaca. Jika terjadi cuaca buruk, kiranya untuk membatalkan aktivitas melaut demi keselamatan," tegasnya.

Simak juga video pilihan berikut: