Liputan6.com, Tangerang - Upaya pelurusan sejarah bangsa yang dilakukan organisasi massa Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS), mendapat dukungan pemerintah. Upaya guna mengembalikan sejarah asli bangsa Indonesia mendapat apresiasi dari Penasihat Khusus Presiden urusan Pertahanan Nasional/Ketua Komite Kebijakan Industri Pertahanan, Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman.
“Ada upaya membelokkan sejarah, pahlawan nasional Imam Bonjol katanya ba'lawi beliau marganya bin Yahya katanya. Ada juga yang mengatakan marganya Assegaf, padahal sudah jelas-jelas Tuanku Imam Bonjol adalah ulama nusantara asli Indonesia,” ujar Wakil Ketua Umum PWI-LS KH Imaduddin Utsman Albantani, Minggu (1/12/2024).
Pengungkap kebohongan nasab ba’lawi yang tidak sampai pada Rosulullah itu, mengatakan hasil penelitian di lapangan ada upaya pembelokan sejarah yang dilakukan kaum Ba’lawi atau imigran Yaman di Indonesia terhadap sejarah bangsa, termasuk Nahdlatul Ulama (NU).
Advertisement
Mulai pembelokan sejarah para pahlawan bangsa Indonesia, kemudian pemalsuan makam para wali, hingga pembelokan sejarah bangsa Indonesia lainnya. “Kita akan lawan mereka yang merusak sejarah dan membelokan sejarah bangsa Idnonesia yang kita cintai ini,” ujar dia.
Bahkan dalam rapat kerja nasional (Rakernas) pertama PWI-LS, para ulama nusantara atau para kiai pribumi yang berasal dari perwakilan 30 provinsi dan ratusan kota/kabupaten di Indonesia, membulatkan tekad melawan hegemoni kalangan ba’lawi (keturunan Yaman) sebagai perusak sejarah bangsa. “Sekali lagi kita ingin membela sekaligus melawan kepada pihak yang akan mengganggu keutuhan bangsa Indonesia,” tegas dia.
Sementara itu, Dudung Abdurachman mendukung upaya PWI-LS dalam membantu pemerintah untuk memulihkan dan meluruskan pembelokan sejarah yang dilakukan oknum kelompok tertentu. “Saya yakin PWI satu organisasi Islam yang sangat baik dan ada akhirnya nanti PWI akan menjaga nilai-nila rahmatan lil alamin sesuai dengan aturan yang berlaku di republik ini,” kata dia.
Menurutnya, sebagai organisasi dengan mayoritas warga Nahdiyin tersebut, upaya pelurusan sejarah bangsa Indonesia yang tengah mereka lakukan, bakal mendapatkan dukungan semua pihak termasuk pemerintah. “Saya menyambut baik rakernas PWI LS seperti ini dan saya lihat PWI-LS berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 untuk meluruskan sejarah,” kata dia.
Bahkan dalam kesempatan itu, Jenderal Dudung mendapat penghargaan dari pengurus teras DPP PWI-LS sebagai warga kehormatan organisasi tersebut. “Alhamdulillah, saya dulunya santri juga, penghargaan ini merupakan penghargaan yang sangat baik dan saya akan jaga,” kata dia.